tag:blogger.com,1999:blog-12528170871242363572024-03-14T02:20:50.958-07:00AKUNTANSI SYARIAH - dandy`s fileoctadandyhttp://www.blogger.com/profile/06863771653239821777noreply@blogger.comBlogger22125tag:blogger.com,1999:blog-1252817087124236357.post-51427024020543873512013-07-30T07:43:00.000-07:002013-07-30T07:43:07.251-07:00Rangkuman Bai Istisna - Pembayaran Tunai<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-q2YpaAlSYCY/UffQUjTozTI/AAAAAAAANRI/XV4J6au-RDs/s1600/998429_599939560051012_1647250996_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://1.bp.blogspot.com/-q2YpaAlSYCY/UffQUjTozTI/AAAAAAAANRI/XV4J6au-RDs/s320/998429_599939560051012_1647250996_n.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pada metode Persentasi Penyels dan Pembayaran
tunai, pendapatan diakui p/saat penyerahan thd % penyelesaian brg (PSAK 104), kecuali
jika % penyelesaian akad atau % biaya penyelesaiannya tdk dpt ditentukan sec
rasional baru boleh digunakan metode akad selesai.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Porsi keuntungan yg diakui padaperiode berjalan
diakui berds cara yg sama dengan pengakuan pendapatan</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
% Penyels = Biaya dikeluarkan dibagi Total
Biaya Penyelesaian</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pengakuan Pendptan = % Penyels
x Nilai Akad</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pengakuan Margin = % Penyls x Nilai Margin</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Nilai Margin = Nilai Akad – Total Biaya </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Jika digunakan Metode Akad Selesai, maka pengakuan Pendapatan,
Harga Pokok, dan Keuntungan, baru dilakukan pad Periode Akuntansi pada saat Brg selesai
diproduksi dan diserahkan</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Namun jika diketahui oleh Penjual bahwa Total Biaya
Perolehan Istnisna lebih besar dari Pendapatan Istisna ,maka taksiran kerugian Istisna hrs segera diakui
pada periode saat diketahuinya</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Jika terjadi tambahan pesanan
sedangkan nilainya berbeda secara signifikan (hasil negosiasi), mak a perlu dibuat akad
tersendiri. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Jika Pembeli membayar sebelum tgl jatuh tempo,
dan penjual memberikan potongan harga, maka potongan tersebut diperlakukan sebagai pengurang
pendapatan Istisna.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
narasumber : Bahan Kuliah Ak Syariah UTJ </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
octadandyhttp://www.blogger.com/profile/06863771653239821777noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1252817087124236357.post-76115202152467491302013-07-30T07:41:00.000-07:002013-07-30T07:41:35.912-07:00Perlakuan Akuntansi Bai As Salam-analisa soal<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-q2YpaAlSYCY/UffQUjTozTI/AAAAAAAANRE/IdltrKd2ecc/s1600/998429_599939560051012_1647250996_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://2.bp.blogspot.com/-q2YpaAlSYCY/UffQUjTozTI/AAAAAAAANRE/IdltrKd2ecc/s320/998429_599939560051012_1647250996_n.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
1. Pembeli memberi modal sebagai pesanan ( in front payment) , Penjual mencatat sebagai hutang pada kas, dan Pembeli mencatat kas keluar pada piutang<br />
<br />
2. Misal Kan nilai Lebih Tinggi maka di catat sesuai pada awal akad. (tidak terpengaruhi pencatatan pada penjual)<br />
<br />
3. Misalkan nilai lebih rendah maka Penjual mendapat keuntungan dari selisih penjualan pada Hutang<br />
<br />
4. Keuntungan langsung di akui karena sudah terjadi realisasi.<br />
<br />
5. Jika Pembeli tidak menerima dan mengambil Jaminan yang harga nya di atas Hutang Penjual, maka selisih Piutang Pembeli di catat di kas.<br />
<br />
6. Jika jaminan di bawah hutang penjual maka selisih nya menambah Hutang penjual.<br />
<br />
7 Kelalaian Penjual berupa denda di catat Kerugian pada kas, dan pembeli mencatat sebagai Denda-dana kebajikan pada kas- dana kebajikan</div>
octadandyhttp://www.blogger.com/profile/06863771653239821777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1252817087124236357.post-17771768584830187282013-07-30T07:31:00.000-07:002013-07-30T07:31:59.431-07:00Bai Murabahah - Analisa Soal<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-2WNtVDDTInM/UffJUACzbZI/AAAAAAAANQ4/t-wurXpYi78/s1600/998429_599939560051012_1647250996_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-2WNtVDDTInM/UffJUACzbZI/AAAAAAAANQ4/t-wurXpYi78/s320/998429_599939560051012_1647250996_n.jpg" width="320" /></a></div>
<b><br /></b>
<b>1. Transaksi Tunai Dengan Pesanan Mengikat</b><br />
- Penurunan Nilai Barang di akui sebagai Beban Penurunan Nilai pada Aset<br />
<br />
<b>2. Transaksi Tunai Dengan Pesanan Tidak Mengikat</b><br />
- Penurunan Nilai Barang di akui sebagai Kerugian Penurunan Nilai pada Aset (loss)<br />
<br />
-Potongan Harga ( diskon) di catat mengurangi Kas Penjual, menambah kas pada aset murabahah di pembeli.<br />
<br />
- Diskon yg tak "tersampaikan"/tidak terkirim ke pembeli masuk ke <i>Dana Kebajikan Kas</i> yang mengurangi aset Penjual. Pada akhir tahun Penutupan akun untuk Dana kebajikan - Diskon menambah Hutang Murabahah pada Penjual.<br />
<br />
<b>Kontrak Akad</b><br />
- Diskon menjadi Hak penjual maka menambah Kas pada keuntungan.<br />
- Jika tidak di atur dalam akad maka Diskon menjadi Hak Penjual , Kas pada pendapatan operasional lain.<br />
<br />
<b>3. Transaksi Murabahah Non Tunai</b><br />
<br />
- Pembayaran angsuran sesuai jumlah brp kali angsuran untuk pencatatan keuntungan yang ditangguhkan pada piutang murabahah, ( Harga Penjualan - Harga perolehan : jumlah angsuran)<br />
<br />
- Angsuran dicatat Piutang Murabahah pada Penjual, Selisih harga menjadi keuntungan.<br />
<br />
<br />
- Keuntungan Yang di tanggung di atas pada Penjual dan Beban yg ditanggung oleh pembeli di Amortisasi sepanjang Akad.<br />
<br />
<b>4. Transaksi Murabahah Jika Penjual Bukan Lembaga Keuangan</b><br />
<b><br /></b>
<b>-</b>Penjualan secara kredit di catat sebagai Piutang, cicilan angsuran dicatat sebagai hutang lain lain dari jumlah penjualan., Pembeli mencatat Hutang Murabahah pada aset, Uang menjadi beban yang di tanggung pada hutang murabahah.<br />
<br />
- Penjual mencatat Aset murabahah sebagai HPP , sebagai hutang murabahah pada Asset pembeli.<br />
<br />
- Penjualan = HPP + keuntungan yang di tangguhkan<br />
<br />
- Cicilan Piutang murabahah pada kas penjual di hitung dari : Jumlah angsuran x HPP<br />
- Bila ada denda pada saat pencicilan maka di catat sebagai Denda Dana Kebajikan pada Kas Dana Kebajikan.<br />
<br />
- Bila Sisa cicilan di bayar sisanya dan dapat potongan pembelian maka , jumlah Keuntungan sisa angsuran dikurangi Potongan Harga dari pelunasan cicilan.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br /></div>
octadandyhttp://www.blogger.com/profile/06863771653239821777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1252817087124236357.post-79646379259648523262013-07-30T07:29:00.000-07:002013-07-30T07:29:26.679-07:00Transaksi Ijarah (Rental or Leasing)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-2WNtVDDTInM/UffJUACzbZI/AAAAAAAANQ4/t-wurXpYi78/s1600/998429_599939560051012_1647250996_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-2WNtVDDTInM/UffJUACzbZI/AAAAAAAANQ4/t-wurXpYi78/s320/998429_599939560051012_1647250996_n.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Ijarah adalah suatu akad dengan dua pihak atau lebih yang berkaitan pemindaha hak pakai/manfaat atas suatu bararang atau jasa dalam jangka waktu tertentu yang disertai dengan pembayaran upah atas sewa ( ujrah) tanpa adanya pemindahan hak milik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ijarah (<i>Operational Lease</i>)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tanpa di ikuti pemindahan hak milik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ijarah al muntahla bit Tamlik ( <i>financial lease with purchase option</i>)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di ikuti pemindahan hak milik setelah akad berakhir.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Persyaratan Ijarah :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
- Pemberi sewa wajib menyediakan aset/jasa yang berfungsi dengan baik sebagai obyek ijarah</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
- Obyek Ijarah merupakan aset yang tidak habis karena pemakaian</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
- Kalau terjadi kerusakan objek ijarah merupakan tanggung jawab pembayar sewa</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
- Penyewa merupakan pihak yang memanfaatkan ijarah ke pihak lain di mungkinkan dengan seizin pemberi sewa</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
- Pembayar sewa dapat secara tunai di muka, diangsur, atau di tangguh</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
- Keterlambatan pembayaran sewa dengan skedul dapat dikenakan denda untuk dana kebajikan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
- Akad berlaku efektif pada saat penyew memanfaatkan obyek penyewa</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-zkm8s8lfXBE/Tus17uhcwKI/AAAAAAAAAS4/JmVcYwXkuDI/s1600/Skema+transaksi+ijarah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="187" src="http://4.bp.blogspot.com/-zkm8s8lfXBE/Tus17uhcwKI/AAAAAAAAAS4/JmVcYwXkuDI/s320/Skema+transaksi+ijarah.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ijarah Transaction</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengertian Istilah dalam Ijarah :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
- Pelaku ijarah terdiri dari : <span style="color: red;"><i> Mu`jjir</i></span> yaitu pemberi sewa atau jasa, lessor. Dan Musta`jir yaitu penyewa , pengguna jasa, lesse</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
- Obyek Ijarah yaitu : manfaat aset atau jasa (<span style="color: red;"><i>Ma`jur</i></span>)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
- Untuk akad ijarah <i>al muntahiya bit Tamlik</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemindahan kepemilikan aset baru dapat dilakukan setelah berakhirnya akad ijarah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bila ada janji pemindahan hak aset yang dilakukan sejak awal akad, makaa janji (<span style="color: red;"><i>wa`ad</i></span>) itu hukumnya tidak mengikat.</div>
</div>
octadandyhttp://www.blogger.com/profile/06863771653239821777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1252817087124236357.post-72816971159596695142013-07-30T07:27:00.002-07:002013-07-30T07:27:54.611-07:00Perbedaan Bai` As Salam Dengan Istisna<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
`<a href="http://1.bp.blogspot.com/-9iQd43foDJY/TusokcuU-LI/AAAAAAAAASw/-Tl0GEvkUgI/s1600/Perbedaan+Bai+As+Salam+Dengan+Istisna.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="201" src="http://1.bp.blogspot.com/-9iQd43foDJY/TusokcuU-LI/AAAAAAAAASw/-Tl0GEvkUgI/s400/Perbedaan+Bai+As+Salam+Dengan+Istisna.jpg" width="400" /></a></div>
<br /></div>
octadandyhttp://www.blogger.com/profile/06863771653239821777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1252817087124236357.post-35714661973243497912013-07-30T07:27:00.001-07:002013-07-30T07:27:20.420-07:00HAKEKAT MANUSIA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-oYlqMARvhAI/Tusmyf9WPFI/AAAAAAAAASQ/R0C5hnJjwN8/s1600/hakekat+manusia.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="209" src="http://1.bp.blogspot.com/-oYlqMARvhAI/Tusmyf9WPFI/AAAAAAAAASQ/R0C5hnJjwN8/s320/hakekat+manusia.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mind, Body And SouL</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-H79YwXcXZ8M/Tusmwqa9MyI/AAAAAAAAASA/DgDseiThQyM/s1600/Hakekat+Manusia+II.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="258" src="http://2.bp.blogspot.com/-H79YwXcXZ8M/Tusmwqa9MyI/AAAAAAAAASA/DgDseiThQyM/s320/Hakekat+Manusia+II.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Hakekat Manusia</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-uezxlDQjI4s/TusmxSNMlZI/AAAAAAAAASI/8JSQSdq-lxI/s1600/Hakekat+Manusia+III.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-uezxlDQjI4s/TusmxSNMlZI/AAAAAAAAASI/8JSQSdq-lxI/s1600/Hakekat+Manusia+III.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>
octadandyhttp://www.blogger.com/profile/06863771653239821777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1252817087124236357.post-37921802922805649312013-07-30T07:27:00.000-07:002013-07-30T07:27:00.861-07:00Transaksi Bai` al Istishna ( Purchase by order)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-s2EG9wIoj20/TusocfM5TuI/AAAAAAAAASo/H1DJ5O-pPNw/s1600/skema+transaksi++al+istisna.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="187" src="http://4.bp.blogspot.com/-s2EG9wIoj20/TusocfM5TuI/AAAAAAAAASo/H1DJ5O-pPNw/s320/skema+transaksi++al+istisna.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
Yaitu akad jual beli dalam bentuk pesanan pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertanda yang disepakati antara pemesan (Mustashni) dan penjual/ pembuat (shani)<br />
<br />
Landasan syariah :<br />
- Bai al istishan merupakan kelanjutan transaksi salam sehingga diterapkan landasan yang sama<br />
<br />
Pembayaran transaksi<br />
<br />
- Pembayaran dapat di sepakati secara di muka (cicilan), ditangguhkan waktu yang ada<br />
- Jika pembelian mengubak spesifikasi, maka ia bertanggungjawab kalau ada tambahan biaya<br />
<br />
Kriteria pesanan (PSAK : 8-104)<br />
- Barang di proses setelah akad disepakati<br />
- Bukan produk massal<br />
- Harus jelas : Jenis, Spek Teknis, Kualitas, Kuantitas.<br />
- Jika barang tidak sesuai kriteria akad, pembeli mempunyai hak khiyar.<br />
<br />
Jenis Akad Istishna<br />
<br />
- Istishna yaitu akad jual beli dalam bentuk pesanan pembuatan barang dengan kriteria dan syarat yang di tandatangani antara mushtashni dan shani'.<br />
<br />
- Istishna paralel yaitu transaksi dimana penjual mengikat akad istishna lain dengan subkontraktor atau fabrikan.<br />
<br />
Akhir akad transaksi<br />
P/ds akad ttidak dapat dibatalkan kecuali :<br />
- Keduanya bersepakat<br />
- Batal demi hukum sebab adanya halangan Hukum<br />
<br />
Istisna dengn Termin penyelesaian :<br />
<br />
Metode pengakuan pendapatan dapat digunakan<br />
<br />
- Metode persentase penyelesaian<br />
- Metode akad selesai.<br />
<br /></div>
octadandyhttp://www.blogger.com/profile/06863771653239821777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1252817087124236357.post-79560421468623427992013-07-30T07:26:00.001-07:002013-07-30T07:26:27.316-07:00TRANSAKSI BAI AS SALAM ( IN FRONT PAYMENT)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-BCQm3XZUAOo/TusoRx7WZUI/AAAAAAAAASg/LxnEn5NWafM/s1600/Bai+As+Salam+Skema.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="187" src="http://4.bp.blogspot.com/-BCQm3XZUAOo/TusoRx7WZUI/AAAAAAAAASg/LxnEn5NWafM/s320/Bai+As+Salam+Skema.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
Yaitu akad jual beli dimana pembeli wajib membayar harga barang saat transaksi, sedangkan penyerahan barangnya sendiri baru dilakukan kemudian.<br />
<br />
<b>Pembayaran Transaksi</b> :<br />
<br />
- Pembayaran harus tunai saat tangan akad<br />
- Pembayaran di tempat akad<br />
- Pembayaran tidak boleh berupa kompenasi hutang penjual atau kompensasi transaksi lainnya.<br />
<br />
<b>Al Muslam Fiih</b><br />
<br />
- Spesifik : (Kualitas, Kuantitas, Waktu penyerahan) jelas, penyerahan boleh segera (Syafii)<br />
- Tempat penyerahan sesuai akad, atau tempat lazim (bila tidak diatur)<br />
- Penggantian barang dimungkinkan asal memenuhi syarat spesifikasi.<br />
<b><br />
</b><br />
<b>Saat serah terima barang</b><br />
<br />
- Bila terjadi perbedaan kuantitas, pembeli boleh khiar. Bila diteruskan, tidak boleh ada penyesuaian harga baik untuk pembeli maupun penjual.<br />
<br />
<b>Salam Paralel</b><br />
<b><br />
</b><br />
- Dua transaksi bai` antara bank dengan pembeli dan sekaligus antara bank dengan supplier.<br />
- Syaratnya, pelaksanaan transaksi kedua tidak tergantung pelaksanaan transaksi pertama.<br />
- Beberapa ulama kontemporer memberi catatan bahwa transaksi salam paralel tidak dilaksanakan secara kontinyu agar tidak tergolong riba.<br />
<br />
<b>Perbedaan transaksi as salam dengan Ijon </b><br />
<br />
Transaksi as salam tidak ada unsur gharar kecuali adanya kejelasan : spesifikasi barang, kualitas, kuantitas, dan waktu penyerahan.<br />
<br />
Barang sudah ada atau dapat diadakan sesuai kesepakatan yang jelas.<br />
<br />
<br /></div>
octadandyhttp://www.blogger.com/profile/06863771653239821777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1252817087124236357.post-39407409231654678482013-07-30T07:26:00.000-07:002013-07-30T07:26:04.895-07:00BAI` al Murabahah (deffered payment sales)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-PfT5J90-MIc/TusoE4wEEpI/AAAAAAAAASY/u-IpXwXqTEM/s1600/Skeme+Transaksi+Bai+al+murabahah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="187" src="http://2.bp.blogspot.com/-PfT5J90-MIc/TusoE4wEEpI/AAAAAAAAASY/u-IpXwXqTEM/s320/Skeme+Transaksi+Bai+al+murabahah.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
Murabahah adalah jual beli barang di mana penjual harus menyatakan perolehan dan margin yang diinginan, kemudia mereka menyepakati margin ditentukan bersama.<br />
<br />
Transaksi jual beli adalah pertukaran<br />
<br />
- Uang dengan barang<br />
- barang dengan barang<br />
- Uang dengan uang asing<br />
<br />
- Khasnya murabahah adalah penjual menginfokan harga perolehan dan margin yang diinginkan.<br />
<br />
- Terdapat perdebatan antara ulama mengenai pengeluaran tambahan apakah dapat di akui sebagai harga perolehan<br />
<br />
-Ke 4 mahzab membolehkan penambahan biaya langsung tapi bukan sesuatu yang memang menjadi tugas penjual<br />
<br />
- Diskon dengan harga perolehan hakekatnya adalah hak pembeli tapi atas kesepakatan dapat menjadi hak penjual (PSAK 102)<br />
<br />
-Besarnya keuntungan yang di inginkan harus jelas, misalkan di nyatakan dalam persentase (%)<br />
<br />
-Penjual dapat minta pembelian untuk mewakili membeli barang yang diinginkan oleh pembelian kemudian dibuat 2 akad jual beli.<br />
<br />
Jenis jenis transaksi murabahah<br />
<br />
Transaksi murabahah dapat dibedakan menjadi transaksi :<br />
<br />
- Tunai dengan pesanan mengikat<br />
- Tunai dengan pesanan mengikat<br />
- Tunai dengan pesanan tidak mengikat<br />
- Murabahah non tunai<br />
- Penjual bukan lembaga keuangan<br />
<br />
1. Jaminan atas pesanan barang di mungkinkan untuk mengikat keseriusan pembeli. Jaminan dapat berupa barang yang di pesan.<br />
<br />
2. Hutang pemesan pada penjual tidak terkait dengan transaksi lain yang dilaksanakan pemesan pada pembeli lain terhadap barang murabahah seandainya barang tersebut di jual kembali oleh pemesan<br />
<br />
3. Barang yang di pesan ada atau di kuasai oleh penjual, dapat diserahkan sesuai akad, spesifikasi jelas, kuantitas jelas, harga helas dan cara pembayaran jelas.<br />
<br />
4. Ijab kabul pernyataan dan ekspresi saling rela dalam transaksi harus dilakukan secara verbal dan tertulis dalam akad.<br />
<br />
<br /></div>
octadandyhttp://www.blogger.com/profile/06863771653239821777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1252817087124236357.post-9185747507377278322013-07-30T07:24:00.000-07:002013-07-30T07:24:34.029-07:00Transaksi al Bai` (sales and repurchases)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-2WNtVDDTInM/UffJUACzbZI/AAAAAAAANQ4/t-wurXpYi78/s1600/998429_599939560051012_1647250996_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-2WNtVDDTInM/UffJUACzbZI/AAAAAAAANQ4/t-wurXpYi78/s320/998429_599939560051012_1647250996_n.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Transaksi al BAI` adalah suatu akad jual beli barang dengan cara penjual memberikan kredit kepada pembeli.<br />
<br />
Bai` di bedakan menjadi :<br />
<br />
1. BAI` al Murabahah ( deffered payment sales)<br />
<br />
Akad jual beli dengan cara pembayaran di tangguhkan dimana penjual wajib menginfokan harga pokok barangnya dan tingkat keuntungan yang di inginkan. Kadang kadang transaksi murabahah di lakukan secara tunai<br />
<br />
2.BAI` as Salam ( in front payment sales)<br />
<br />
Akad jual beli dimana pembeli wajib membayar harga barang saat transaksi, sedangkan penyerahan barang nya sendiri baru dilakukan kemudian hari<br />
<br />
3. BAI` al ISTISHNA ( purchase by order)<br />
<br />
Akad jual beli dimana pembeli memesan barang yang akan di beli dari penjual atau fabrikan dengan bersepakat lebih dahulu tentang spesifikasi, harga dan cara pembayaran.<br />
<br />
<br /></div>
octadandyhttp://www.blogger.com/profile/06863771653239821777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1252817087124236357.post-54424970446921356442013-07-30T07:22:00.000-07:002013-07-30T07:22:46.300-07:00AKUNTANSI SYARIAH ( TRANSAKSI MUSYARAKAH)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-2WNtVDDTInM/UffJUACzbZI/AAAAAAAANQ4/t-wurXpYi78/s1600/998429_599939560051012_1647250996_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-2WNtVDDTInM/UffJUACzbZI/AAAAAAAANQ4/t-wurXpYi78/s320/998429_599939560051012_1647250996_n.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
TRANSAKSI MUSYARAKAH</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 106 <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Musyarakah</i> adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan risiko berdasarkan porsi kontribusi dana. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Musyarakah permanen</i> adalah musyarakah dengan ketentuan bagian dana setiap mitra ditentukan sesuai akad dan jumlahnya tetap hingga akhir masa akad. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Musyarakah menurun (musyarakah mutanaqisha) </i>adalah musyarakah dengan ketentuan bagian dana entitas akan dialihkan secara bertahap kepada mitra sehingga bagian dana entitas akan menurun dan pada akhir masa akad mitra akan menjadi pemilik penuh usaha tersebut. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Mitra aktif </i>adalah mitra yang mengelola usaha musyarakah, baik mengelola sendiri atau menunjuk pihak lain atas nama mitra tersebut. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Mitra pasif </i>adalah mitra yang tidak ikut mengelola usaha musyarakah. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<st1:place w:st="on">Para</st1:place> mitra (syarik) bersama-sama menyediakan dana untuk mendanai suatu usaha tertentu dalam musyarakah, baik usaha yang sudah berjalan maupun yang baru. Selanjutnya mitra dapat mengembalikan dana tersebut dan bagi hasil yang telah disepakati nisbahnya secara bertahap atau sekaligus kepada entitas (mitra lain).</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Investasi musyarakah dapat diberikan dalam bentuk kas, setara kas, atau aset nonkas, termasuk aset tidak berwujud, seperti lisensi dan hak paten.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Karena setiap mitra tidak dapat menjamin dana mitra lainnya, maka setiap mitra dapat meminta mitra lainnya untuk menyediakan jaminan atas kelalaian atau kesalahan yang disengaja. Beberapa hal yang menunjukkan adanya kesalahan yang disengaja ialah:</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->a)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->pelanggaran terhadap akad antara lain penyalahgunaan dana investasi, manipulasi biaya, dan pendapatan operasional; atau </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->b)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->pelaksanaan yang tidak sesuai dengan prinsip syariah. </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .25in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Jika tidak terdapat kesepakatan antara pihak yang bersengketa maka kesalahan yang disengaja harus dibuktikan berdasarkan keputusan institusi yang berwenang. Pendapatan usaha musyarakah dibagi di antara para mitra secara proporsional sesuai dengan dana yang disetorkan (baik berupa kas maupun aset nonkas lainnya) atau sesuai nisbah yang disepakati oleh para mitra. Sedangkan rugi dibebankan secara proporsional sesuai dengan dana yang disetorkan (baik berupa kas maupun aset nonkas lainnya).Jika salah satu mitra memberikan kontribusi atau nilai lebih dari mitra lainnya dalam akad musyarakah maka mitra tersebut dapat memperoleh keuntungan lebih besar untuk dirinya. Bentuk keuntungan lebih tersebut dapat berupa pemberian porsi keuntungan yang lebih besar dari porsi dananya atau bentuk tambahan keuntungan lainnnya. Porsi jumlah bagi hasil untuk para mitra ditentukan berdasarkan nisbah yang disepakati dari pendapatan usaha yang diperoleh selama periode akad bukan dari jumlah investasi yang disalurkan. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pengelola musyarakah mengadministrasikan transaksi usaha yang terkait dengan investasi musyarakah yang dikelola dalam pembukuan tersendiri.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Untuk pertanggungjawaban pengelolaan usaha musyarakah dan sebagai dasar penentuan bagi hasil mitra aktif atau pihak yang mengelola usaha musyarakah harus membuat <i>catatan akuntansi yang terpisah</i> untuk usaha musyarakah tersebut.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
AKUNTANSI MITRA AKTIF (NASABAH) </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pada Saat Akad </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Investasi musyarakah diakui pada saat menyisihkan kas atau aset nonkas untuk usaha musyarakah. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pengukuran investasi musyarakah: </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l7 level1 lfo2; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->a)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->dalam bentuk kas dinilai sebesar jumlah yang disisihkan;</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l7 level1 lfo2; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->b)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->dalam bentuk aset nonkas dinilai sebesar nilai wajar dan jika terdapat selisih antara nilai wajar dan nilai buku aset nonkas, maka selisih tersebut diakui sebagai selisih penilaian aset musyarakah dalam ekuitas. </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .25in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Selisih kenaikan aset musyarakah diamortisasi selama masa akad musyarakah. Aset tetap musyarakah yang telah dinilai sebesar nilai wajar disusutkan dengan jumlah penyusutan yang mencerminkan: </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l5 level1 lfo3; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->a)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->penyusutan yang dihitung dengan historical cost model; ditambah dengan </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l5 level1 lfo3; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->b)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->penyusutan atas kenaikan nilai aset karena penilaian kembali saat penyisihan aset nonkas untuk usaha musyarakah. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Apabila proses penilaian pada nilai wajar menghasilkan penurunan nilai aset, maka penurunan nilai ini langsung diakui sebagai kerugian. Aset tetap musyarakah yang telah dinilai sebesar nilai wajar disusutkan berdasarkan nilai wajar yang baru. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Biaya yang terjadi akibat akad musyarakah (misalnya, biaya studi kelayakan) tidak dapat diakui sebagai bagian investasi musyarakah kecuali ada persetujuan dari seluruh mitra musyarakah. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Penerimaan dana musyarakah dari mitra pasif (misalnya dari bank syariah) diakui sebagai investasi musyarakah dan di sisi lain sebagai dana syirkah temporer sebesar: </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l8 level1 lfo4; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->a)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->dana dalam bentuk kas dinilai sebesar jumlah yang diterima; dan </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l8 level1 lfo4; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->b)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->dana dalam bentuk aset nonkas dinilai sebesar nilai wajar dan disusutkan selama masa akad atau selama umur ekonomis apabila aset tersebut tidak akan dikembalikan kepada mitra pasif. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Selama Akad </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Bagian entitas atas investasi musyarakah dengan pengembalian dana mitra diakhir akad dinilai sebesar: </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo5; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->a)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->jumlah kas yang disisihkan untuk usaha musyarakah pada awal akad dikurangi dengan kerugian (apabila ada); atau </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo5; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->b)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->nilai tercatat aset musyarakah nonkas pada saat penyisihan untuk usaha musyarakah setelah dikurangi penyusutan dan kerugian (apabila ada). </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Bagian entitas atas investasi musyarakah menurun (dengan pengembalian dana mitra secara bertahap) dinilai sebesar jumlah kas yang disisihkan untuk usaha musyarakah pada awal akad ditambah dengan jumlah dana syirkah temporer yang telah dikembalikan kepada mitra pasif dan dikurangi kerugian (apabila ada).</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Akhir Akad </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pada saat akad diakhiri, investasi musyarakah yang belum dibayarkan kepada mitra pasif diakui sebagai kewajiban. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pengakuan Hasil Usaha </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pendapatan usaha musyarakah yang menjadi hak mitra aktif diakui sebesar haknya sesuai dengan kesepakatan atas pendapatan usaha musyarakah. Sedangkan pendapatan usaha untuk mitra pasif diakui sebagai hak pihak mitra pasif atas bagi hasil dan kewajiban. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kerugian investasi musyarakah diakui sesuai dengan porsi dana masing-masing mitra dan mengurangi nilai aset musyarakah. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Jika kerugian akibat kelalaian atau kesalahan mitra aktif atau pengelola usaha, maka kerugian tersebut ditanggung oleh mitra aktif atau pengelola usaha musyarakah. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pengakuan pendapatan usaha musyarakah dalam praktik dapat diketahui berdasarkan laporan bagi hasil atas realisasi pendapatan usaha dari catatan akuntansi mitra aktif atau pengelola usaha yang dilakukan secara terpisah. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
AKUNTANSI MITRA PASIF</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pada Saat Akad </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Investasi musyarakah diakui pada saat pembayaran kas atau penyerahan aset nonkas kepada mitra aktif musyarakah. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pengukuran investasi musyarakah: </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l4 level1 lfo6; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->a)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->dalam bentuk kas dinilai sebesar jumlah yang dibayarkan; dan </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l4 level1 lfo6; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->b)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->dalam bentuk aset nonkas dinilai sebesar nilai wajar dan jika terdapat selisih antara nilai wajar dan nilai tercatat aset nonkas, maka selisih tersebut diakui sebagai: </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0in; mso-list: l4 level2 lfo6; mso-text-indent-alt: -.25in; tab-stops: list 1.0in; text-align: justify; text-indent: -1.0in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span>i.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->keuntungan tangguhan dan diamortisasi selama masa akad; atau </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0in; mso-list: l4 level2 lfo6; mso-text-indent-alt: -.25in; tab-stops: list 1.0in; text-align: justify; text-indent: -1.0in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span>ii.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->kerugian pada saat terjadinya. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Investasi musyarakah nonkas yang diukur dengan nilai wajar aset yang diserahkan akan berkurang nilainya sebesar beban penyusutan atas aset yang diserahkan dikurangi dengan amortisasi keuntungan tangguhan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Biaya yang terjadi akibat akad musyarakah (misalnya, biaya studi kelayakan) tidak dapat diakui sebagai bagian investasi musyarakah kecuali ada persetujuan dari seluruh mitra musyarakah. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Selama Akad </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Bagian entitas atas investasi musyarakah dengan pengembalian dana mitra diakhir akad dinilai sebesar: </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
(a) jumlah kas yang dibayarkan untuk usaha musyarakah pada awal akad dikurangi dengan kerugian (apabila ada); atau </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
(b) nilai tercatat aset musyarakah nonkas pada saat penyerahan untuk usaha musyarakah setelah di24 kurangi penyusutan dan kerugian (apabila ada). </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Bagian entitas atas investasi musyarakah menurun (dengan pengembalian dana mitra secara bertahap) dinilai sebesar jumlah kas yang dibayarkan untuk usaha musyarakah pada awal akad dikurangi jumlah pengembalian dari mitra aktif dan kerugian (apabila ada).</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Akhir Akad <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pada saat akad diakhiri, investasi musyarakah yang belum dikembalikan oleh mitra aktif diakui sebagai piutang. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pengakuan Hasil Usaha </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pendapatan usaha investasi musyarakah diakui sebagai pendapatan sebesar bagian mitra pasif sesuai kesepakatan. Sedangkan kerugian investasi musyarakah diakui sesuai dengan porsi dana.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
MITRA AKTIF menyajikan hal-hal yang terkait dengan usaha musyarakah dalam laporan keuangan sebagai berikut: </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo7; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->a)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->Aset musyarakah untuk kas atau aset nonkas yang disisihkan dan yang diterima dari mitra pasif; </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo7; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->b)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->Dana musyarakah yang disajikan sebagai unsur dana syirkah temporer untuk aset musyarakah yang diterima dari mitra pasif; dan </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo7; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->c)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->Selisih penilaian aset musyarakah, bila ada, disajikan sebagai unsur ekuitas. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
MITRA PASIF menyajikan hal-hal yang terkait dengan usaha musyarakah dalam laporan keuangan sebagai berikut: </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l3 level1 lfo8; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->a)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->Investasi musyarakah untuk kas atau aset nonkas yang diserahkan kepada mitra aktif; </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l3 level1 lfo8; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->b)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->Keuntungan tangguhan dari selisih penilaian aset nonkas yang diserahkan pada nilai wajar disajikan sebagai pos lawan (contra account) dari investasi musyarakah. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
PENGUNGKAPAN</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Mitra mengungkapkan hal-hal yang terkait transaksi musyarakah, tetapi tidak terbatas, pada: </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l6 level1 lfo9; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->a)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->isi kesepakatan utama usaha musyarakah, seperti porsi penyertaan, pembagian hasil usaha, aktivitas usaha musyarakah, dan lain-lain; </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l6 level1 lfo9; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->b)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->pengelola usaha, jika tidak ada mitra aktif; dan </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l6 level1 lfo9; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->c)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->pengungkapan yang diperlukan sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 101 tentang Penyajian Laporan Keuangan Syariah.</div>
</div>
octadandyhttp://www.blogger.com/profile/06863771653239821777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1252817087124236357.post-18036357993041919202013-07-30T07:21:00.000-07:002013-07-30T07:21:13.815-07:00AKUNTANSI SYARIAH ( BAB V-3 SKEMA OPERASIONAL TRANSAKSI MUDHARABAH)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-2WNtVDDTInM/UffJUACzbZI/AAAAAAAANQ4/t-wurXpYi78/s1600/998429_599939560051012_1647250996_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-2WNtVDDTInM/UffJUACzbZI/AAAAAAAANQ4/t-wurXpYi78/s320/998429_599939560051012_1647250996_n.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
V.3<span style="background: white;"> </span>SKEMA OPERASIONAL TRANSAKSI MUDHARABAH</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
PRINSIP PEMBAGIAN HASIL USAHA</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pembagian hasil usaha mudharabah dapat dilakukan berdasarkan prinsip <i>bagi hasil</i> atau <i>bagi laba</i>. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dalam prinsip bagi hasil usaha berdasarkan <i>bagi hasil</i>, dasar pembagian hasil usaha adalah laba bruto (gross profit) bukan total pendapatan usaha (omset). </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Sedangkan dalam prinsip <i>bagi laba</i>, dasar pembagian adalah laba bersih yaitu laba bruto dikurangi beban yang berkaitan dengan pengelolaan modal mudharabah. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN</div>
<div class="MsoNormal">
ENTITAS SEBAGAI PEMILIK DANA <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dana syirkah temporer yang disalurkan oleh pemilik dana diakui sebagai investasi mudharabah pada saat pembayaran kas atau penyerahan aset nonkas kepada pengelola dana. </div>
<div class="MsoNormal">
Pengukuran investasi mudharabah adalah sebagai berikut: </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l5 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->a)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->investasi mudharabah dalam bentuk kas diukur sebesar jumlah yang diberikan pada saat pembayaran; </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l5 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->b)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->investasi mudharabah dalam bentuk aset nonkas diukur sebesar nilai wajar aset nonkas pada saat penyerahan: </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0in; mso-list: l5 level2 lfo1; mso-text-indent-alt: -.25in; tab-stops: list 1.0in; text-indent: -1.0in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span>i.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->jika nilai wajar lebih rendah daripada nilai tercatatnya diakui sebagai kerugian; </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1.0in; mso-list: l5 level2 lfo1; mso-text-indent-alt: -.25in; tab-stops: list 1.0in; text-indent: -1.0in;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span>ii.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->jika nilai wajar lebih tinggi daripada nilai tercatatnya diakui sebagai keuntungan tangguhan dan diamortisasi sesuai jangka waktu akad mudharabah. </div>
<div class="MsoNormal">
Jika nilai investasi mudharabah turun <i>sebelum usaha dimulai</i> disebabkan rusak, hilang atau faktor lain yang bukan kelalaian atau kesalahan pihak pengelola dana, maka penurunan nilai tersebut diakui sebagai KERUGIAN dan mengurangi saldo investasi mudharabah. </div>
<div class="MsoNormal">
Jika sebagian investasi mudharabah hilang<i> setelah dimulainya usaha</i> tanpa adanya kelalaian atau kesalahan pengelola dana, maka kerugian tersebut diperhitungkan pada saat bagi hasil. </div>
<div class="MsoNormal">
Usaha mudharabah dianggap mulai berjalan sejak dana atau modal usaha mudharabah diterima oleh pengelola dana. </div>
<div class="MsoNormal">
Dalam investasi mudharabah yang diberikan dalam <i>bentuk barang (nonkas)</i> dan barang tersebut mengalami penurunan nilai <i>pada saat </i>atau<i> setelah</i> barang dipergunakan secara efektif dalam kegiatan usaha mudharabah, maka kerugian tersebut tidak langsung mengurangi jumlah investasi namun diperhitungan pada saat pembagian bagi hasil. </div>
<div class="MsoNormal">
Kelalaian atas kesalahan pengelola dana, antara lain, ditunjukkan oleh: </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l4 level1 lfo2; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->a)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->persyaratan yang ditentukan di dalam akad tidak dipenuhi; </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l4 level1 lfo2; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->b)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->tidak terdapat kondisi di luar kemampuan (force majeur) yang lazim dan/atau yang telah ditentukan dalam akad; atau</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l4 level1 lfo2; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->c)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->hasil keputusan dari institusi yang berwenang.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Jika akad mudharabah berakhir sebelum atau saat akad jatuh tempo dan belum dibayar oleh pengelola dana, maka investasi mudharabah diakui sebagai piutang jatuh tempo.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
PENGHASILAN USAHA</div>
<div class="MsoNormal">
Jika investasi mudharabah melebihi satu periode pelaporan, penghasilan usaha diakui dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai nisbah yang disepakati. </div>
<div class="MsoNormal">
Kerugian yang terjadi dalam suatu periode sebelum akad mudharabah berakhir diakui sebagai kerugian dan dibentuk penyisihan kerugian investasi. Pada saat akad mudharabah berakhir, selisih antara: </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l3 level1 lfo3; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->a)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->investasi mudharabah setelah dikurangi penyisihan kerugian investasi; dan </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l2 level1 lfo4; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->a)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->pengembalian investasi mudharabah; </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
diakui sebagai <i>keuntungan </i>atau<i> kerugian</i>. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pengakuan penghasilan usaha mudharabah dalam praktik dapat diketahui berdasarkan laporan bagi hasil atas <i>realisasi</i> penghasilan usaha dari pengelola dana. Tidak diperkenankan mengakui pendapatan dari <i>proyeksi</i> hasil usaha.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kerugian akibat kelalaian atau kesalahan pengelola dana dibebankan pada pengelola dana dan tidak mengurangi investasi mudharabah. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Bagian hasil usaha yang belum dibayar oleh pengelola dana diakui sebagai <i>piutang jatuh tempo</i> dari pengelola dana. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
ENTITAS SEBAGAI PENGELOLA DANA</div>
<div class="MsoNormal">
Dana yang diterima dari pemilik dana dalam akad mudharabah diakui sebagai dana syirkah temporer sebesar jumlah kas atau nilai wajar aset nonkas yang diterima. </div>
<div class="MsoNormal">
Pada akhir periode akuntansi, dana syirkah temporer diukur sebesar <i>nilai tercatat</i>. </div>
<div class="MsoNormal">
Jika entitas menyalurkan dana syirkah temporer mutlaqah yang diterima maka entitas mengakui sebagai <i>aset</i>. </div>
<div class="MsoNormal">
Jika entitas menyalurkan dana syirkah temporer muqayadah yang diterima maka entitas tidak mengakui sebagai aset, karena entitas tidak memiliki hak untuk menggunakan aset atau melepas aset tersebut kecuali sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh pemilik dana </div>
<div class="MsoNormal">
Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer yang sudah diumumkan dan belum dibagikan kepada pemilik dana diakui sebagai <i>kewajiban</i> sebesar bagi hasil yang menjadi porsi hak pemilik dana. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
MUDHARABAH MUSYTARAKAH</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kerugian yang diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian pengelola dana diakui sebagai <i>beban</i> pengelola dana. </div>
<div class="MsoNormal">
Jika entitas juga menyertakan modal dalam mudharabah musytarakah maka penyaluran modal milik entitas diakui sebagai investasi mudharabah. </div>
<div class="MsoNormal">
Akad mudharabah musytarakah merupakan perpaduan antara akad mudharabah dan akad musyarakah. </div>
<div class="MsoNormal">
Dalam mudharabah musytarakah, pengelola dana (berdasarkan akad mudharabah) menyertakan juga modalnya dalam investasi bersama (berdasarkan akad musyarakah). </div>
<div class="MsoNormal">
Pemilik modal musyarakah (musytarik) memperoleh bagian hasil usaha sesuai porsi modal yang disetorkan. </div>
<div class="MsoNormal">
Pembagian hasil usaha antara pengelola dana dan pemilik dana dalam mudharabah adalah sebesar hasil usaha musyarakah setelah dikurangi porsi pemilik dana sebagai pemilik modal musyarakah.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
PENYAJIAN<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pemilik dana menyajikan investasi mudharabah dalam laporan keuangan sebesar <i>nilai tercatat</i>. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pengelola dana menyajikan transaksi mudharabah dalam laporan keuangan, tetapi tidak terbatas, pada: </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l6 level1 lfo5; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->a)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->dana syirkah temporer dari pemilik dana disajikan sebesar jumlah nominalnya untuk setiap jenis mudharabah; </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l6 level1 lfo5; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->b)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->bagi hasil dana syirkah temporer yang sudah diperhitungkan dan telah jatuh tempo tetapi belum diserahkan kepada pemilik dana disajikan kewajiban; dan </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l6 level1 lfo5; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->c)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->bagi hasil dana syirkah temporer yang sudah diperhitungkan tetapi belum jatuh tempo disajikan dalam pos bagi hasil yang belum dibagikan. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
PENGUNGKAPAN</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pemilik dana mengungkapkan hal-hal terkait transaksi mudharabah, tetapi tidak terbatas, pada: </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo6; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->a)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->rincian jumlah investasi mudharabah berdasarkan jenisnya; </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo6; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->b)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->penyisihan kerugian investasi mudharabah selama periode berjalan; dan </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo6; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->c)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->pengungkapan yang diperlukan sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 101 tentang Penyajian Laporan Keuangan Syariah. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pengelola dana mengungkapkan hal-hal terkait transaksi mudharabah, tetapi tidak terbatas, pada: </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l1 level1 lfo7; tab-stops: list .5in; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->a)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->dana syirkah temporer yang diterima berdasarkan jenisnya; dan </div>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">penyaluran dana yang berasal dari mudharabah muqayadah. </span></div>
octadandyhttp://www.blogger.com/profile/06863771653239821777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1252817087124236357.post-1460809118313472052013-07-30T07:18:00.000-07:002013-07-30T07:18:52.239-07:00AKUNTANSI SYARIAH ( BAB V-2 JENIS JENIS MUDHARABAH )<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-2WNtVDDTInM/UffJUACzbZI/AAAAAAAANQ4/t-wurXpYi78/s1600/998429_599939560051012_1647250996_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-2WNtVDDTInM/UffJUACzbZI/AAAAAAAANQ4/t-wurXpYi78/s320/998429_599939560051012_1647250996_n.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
V.2 JENIS JENIS MUDHARABAH </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Mudharabah muthlaqah</i> adalah mudharabah dimana pemilik dana memberikan kebebasan kepada pengelola dana dalam pengelolaan investasinya. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Mudharabah muqayyadah</i> adalah mudharabah dimana pemilik dana memberikan batasan kepada pengelola dana, antara lain mengenai tempat, cara dan atau obyek investasi. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Mudharabah musytarakah</i> adalah bentuk mudharabah dimana pengelola dana menyertakan modal atau dananya dalam kerjasama investasi. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Entitas dapat bertindak baik sebagai PEMILIK DANA atau PENGELOLA DANA.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Mudharabah terdiri dari mudharabah muthlaqah, mudharabah muqayyadah, dan mudharabah musytarakah. Jika entitas bertindak sebagai pengelola dana, dana yang diterima disajikan sebagai <i>dana syirkah temporer</i>.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dalam mudharabah muqayadah, contoh batasan antara lain:</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->a)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->tidak mencampurkan dana pemilik dana dengan dana lainnya;</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->b)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->tidak menginvestasikan dananya pada transaksi penjualan cicilan, tanpa penjamin, atau tanpa jaminan; atau</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->c)<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->mengharuskan pengelola dana untuk melakukan investasi sendiri tanpa melalui pihak ketiga.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pada prinsipnya dalam penyaluran mudharabah tidak ada jaminan, namun agar pengelola dana tidak melakukan penyimpangan maka pemilik dana dapat meminta jaminan dari pengelola dana atau pihak ketiga. Jaminan ini hanya dapat dicairkan apabila pengelola dana terbukti melakukan pelanggaran terhadap hal-hal yang telah disepakati bersama dalam akad. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pengembalian dana syirkah temporer dapat dilakukan secara parsial bersamaan dengan distribusi bagi hasil atau secara total pada saat akad mudharabah diakhiri. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Jika dari pengelolaan dana syirkah temporer menghasilkan <i>keuntungan</i> maka porsi jumlah bagi hasil untuk pemilik dana dan pengelola dana ditentukan berdasarkan nisbah yang disepakati dari hasil usaha yang diperoleh selama periode akad. Jika dari pengelolaan dana syirkah temporer menimbulkan <i>kerugian</i> maka kerugian finansial menjadi tanggungan pemilik dana. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
</div>
octadandyhttp://www.blogger.com/profile/06863771653239821777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1252817087124236357.post-78523037432830755532013-07-30T07:17:00.001-07:002013-07-30T07:17:51.944-07:00AKUNTANSI SYARIAH ( BAB V-1 TRANSAKSI MUDHARABAH)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-2WNtVDDTInM/UffJUACzbZI/AAAAAAAANQ4/t-wurXpYi78/s1600/998429_599939560051012_1647250996_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-2WNtVDDTInM/UffJUACzbZI/AAAAAAAANQ4/t-wurXpYi78/s320/998429_599939560051012_1647250996_n.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.105<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<i>V.1 </i>TRANSAKSI MUDHARABAH <i><o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<i>Mudharabah </i>adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (pemilik dana) menyediakan seluruh dana, sedangkan pihak kedua (pengelola dana) bertindak selaku pengelola, dan keuntungan usaha dibagi di antara mereka sesuai kesepakatan sedangkan kerugian finansial hanya ditanggung oleh pengelola dana. </div>
</div>
octadandyhttp://www.blogger.com/profile/06863771653239821777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1252817087124236357.post-65872052796777804572013-07-30T07:17:00.000-07:002013-07-30T07:17:09.009-07:00AKUNTANSI SYARIAH ( BAB IV -2 BANK SYARIAH SEBAGAI PENYALUR DANA))<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="line-height: 21.6pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-2WNtVDDTInM/UffJUACzbZI/AAAAAAAANQ4/t-wurXpYi78/s1600/998429_599939560051012_1647250996_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-2WNtVDDTInM/UffJUACzbZI/AAAAAAAANQ4/t-wurXpYi78/s320/998429_599939560051012_1647250996_n.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="background: white;"><br /></span>
<span style="background: white;">IV. 2</span> BANK SYARIAH SEBAGAI PENYALUR DANA <span style="background: white;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 21.6pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 7.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.5pt;">
<span class="apple-style-span"><span style="background: white;">Bank syariah menawarkan produk dan jasa yang lebih beragam dibandingkan dengan bank konvensional, dengan skema keuangan yang lebih bervariasi, fleksibel dan saling menguntungkan.</span></span><span style="background: white;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 7.5pt;">
<span class="apple-style-span"><span style="background: white;">Beberapa produk investasi di bank syariah antara lain:</span></span><span style="background: white;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 7.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.5pt;">
<span class="apple-style-span"><span style="background: white;">1. Tabungan<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 7.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.5pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="background: white;">Bank syariah menawarkan dua jenis tabungan yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan nasabah penabung.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .75in; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list .75in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]--><span class="apple-style-span"><span style="background: white;">Tabungan dengan skema titipan</span></span><span style="background: white;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="background: white;">Tabungan ini diperuntukan bagi nasabah yang mengutamakan keamanan dan kemudahan transaksi sehari-hari. Nasabah bebas mengambil uang yang ‘dititipkannya’ di bank syariah setiap saat ia membutuhkannya. Dana nasabah aman tersimpan di bank karena terbebas dari risiko pemotongan dana ketika usaha bank mengalami kerugian. Keuntungan yang diperoleh oleh penabung dengan skema ini adalah berupa bonus, yang besarnya sesuai dengan kebijakan masing-masing bank syariah.</span></span><span style="background: white;"><br />
<br />
<span class="apple-style-span">b. Tabungan dengan skema penanaman modal</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="background: white;">Tabungan ini diperuntukkan bagi nasabah yang menginginkan hasil investasi yang lebih tinggi. Dana yang ditabung oleh nasabah akan ditempatkan oleh bank syariah ke sector sektor usaha produktif yang menghasilkan profit. Profit tersebut kemudian akan dibagi antara bank (sebagai pengelola dana) dan nasabah (sebagai pemilik dana) dengan rasio bagi hasil yang telah ditetapkan. Nilai bagi hasil ini berfluktuasi, sesuai dengan imbal hasil yang diperoleh bank syariah dari invetasi yang dilakukan. Bagaimana jika investasi yang dilakukan oleh bank syariah merugi? Jangan kahawatir. Karena masyarakat yang menyimpan uangnya di bank syariah tidak akan ikut mengalami kerugian itu. Saat ini perhitungan bagi hasil antara bank syariah dan nasabah tidak didasarkan pada profit yang diperoleh (profit and loss sharing), namun didasarkan pada pendapatan (revenue sharing). Dengan pola revenue sharing, bagi hasil kepada nasabah diperhitungkan dari pendapatan bank, sedangkan biaya-biaya yang harus dikeluarkan bank akan diambil dari bagi hasil yang menjadi hak bank. Dengan pola ini, dana nasabah yang diinvestasikan dalam tabungan bank syariah tidak akan berkurang atau hilang meskipun investasi yang dilakukan bank syariah mengalami kerugian. Tabungan yang masuk dalam kategori ini antara lain tabungan pendidikan dan tabungan perencanaan.</span></span><span style="background: white;"> <span class="apple-style-span">Baik tabungan dengan skema titipan maupun penanaman modal dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sesuai dengan Undang-Undang No.24 tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS hingga nilai maksimal Rp2 miliar.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 7.5pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 7.5pt;">
<span style="background: white;"><br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 7.5pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 7.5pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 7.5pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 7.5pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 7.5pt; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="background: white;">2. Deposito<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 7.5pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 7.5pt; text-align: justify;">
<st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on"><span class="apple-style-span"><span style="background: white;">Ada</span></span></st1:place></st1:city><span class="apple-style-span"><span style="background: white;"> dua jenis deposito yang ditawarkan oleh bank syariah, yaitu:<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 7.5pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 7.5pt; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="background: white;">a. Deposito dengan skema penyertaan modal</span></span><span style="background: white;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 7.5pt; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="background: white;">b. Deposito dengan skema penyertaan modal untuk proyek tertentu sesuai dengan keinginan nasabah<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 7.5pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 7.5pt; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="background: white;">Pada dasarnya kedua jenis deposito tersebut memiliki fitur dan mekanisme yang sama yaitu nasabah menanamkan dananya di bank untuk kemudian diinvestasikan oleh bank ke sektor-sektor usaha yang produktif yang sesuai dengan etika Islam. Perbedaannya adalah pada jenis deposito yang kedua nasabah memberikan batasan-batasan tertentu kepada bank mengenai peruntukan investasi atas dana yang didepositokannya. Hasil investasi yang dilakukan oleh bank kemudian akan dibagi bersama antara nasabah dan bank dengan proporsi/nisbah bagi hasil yang disepakati bersama.<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
octadandyhttp://www.blogger.com/profile/06863771653239821777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1252817087124236357.post-7953404077826017632013-07-30T07:16:00.000-07:002013-07-30T07:16:19.416-07:00AKUNTANSI SYARIAH ( BAB IV-1 BANK SYARIAH SEBAGAI PENGHIMPUN DANA) )<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-2WNtVDDTInM/UffJUACzbZI/AAAAAAAANQ4/t-wurXpYi78/s1600/998429_599939560051012_1647250996_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-2WNtVDDTInM/UffJUACzbZI/AAAAAAAANQ4/t-wurXpYi78/s320/998429_599939560051012_1647250996_n.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="background: white;"><br /></span>
<span style="background: white;"><br /></span>
<span style="background: white;">IV . 1</span> BANK SYARIAH SEBAGAI PENGHIMPUN DANA<span style="background: white;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h2 style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; vertical-align: baseline;">
<span style="background: white; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-bidi-font-size: 21.0pt;">Jenis Investasi Berdasarkan Syariah<o:p></o:p></span></h2>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 21.6pt; margin-left: -10.5pt; text-indent: .25in; vertical-align: baseline;">
<strong><span style="background: white; font-weight: normal;">1.Tabungan Bagi Hasil (Mudharabah)<o:p></o:p></span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 21.6pt; margin-left: 7.5pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background: white;">Tabungan bagi hasil adalah tabungan yang berdasarkan prinsip mudharabah mutlaqah. Dalam hal ini bank syariah mengelola dana yang diinvestasikan oleh penabung secara produktif, menguntungkan dan memenuhi prinsip-prinsip syariah Islam. Hasil keuntungannya akan dibagikan kepada penabung dan bank, sesuai perbandingan bagi hasil atau nisbah yang disepakati bersama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 21.6pt; margin-left: 7.5pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background: white;">Contoh perhitungan bagi hasil; Saldo rata-rata Bapa Huda bulan November 2004 sebesar Rp 1 juta sedangkan saldo rata-rata tabungan seluruh nasabah Bank Syariah pada bulan tersebut sebesar Rp 50 juta. Bila perbandingan bagi hasil antara nasabah dan bank sebesar 50:50 dan pendapatan bank yang dibagihasilkan untuk tabungan sebesar Rp 1 juta maka bagi hasil yang didapatkan oleh Bapa Huda adalah sebesar:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 21.6pt; margin-left: 7.5pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background: white;"> (Rp 1 juta : Rp 50 juta X Rp 1 juta X 50% = Rp 10.000,00.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 21.6pt; margin-left: 7.5pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background: white;">2. <strong><span style="font-weight: normal;">Deposito Bagi Hasil (Mudharabah)<o:p></o:p></span></strong></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 21.6pt; margin-left: 7.5pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background: white;">Deposito Bagi Hasil merupakan produk investasi jangka waktu tertentu. Nasabahnya bisa perorangan maupun badan. Produk ini menggunakan prinsip mudharabah muthlaqah. Dengan prinsip ini bank akan mengelola dana yang diinvestasikan nasabah secara produktif, menguntungkan dan memenuhi prinsip-prinsip hukum Islam. Hasil keuntungannya akan dibagikan kepada nasabah dan bank sesuai nisbah yang disepakati bersama sebelumnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 21.6pt; margin-left: 7.5pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background: white;">Contoh ilustrasi perhitungan bagi hasil; Saldo rata-rata Bapa Huda bulan November 2004 sebesar Rp 10 juta sedangkan saldo rata-rata deposito seluruh nasabah bank syariah pada bulan tersebut sebesar Rp 500 juta. Bila perbandingan bagi hasil antara nasabah dan bank sebesar 65:35 dan pendapatan bank syariah yang dibagihasilkan untuk deposito sebesar Rp 10 juta maka bagi hasil yang didapatkan oleh Bapa Huda adalah: (Rp 10 juta : Rp 500 juta X Rp 10 juta X 65% = Rp 130.000,00.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 21.6pt; margin-left: 7.5pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong><span style="background: white; font-weight: normal;">3.Investasi Khusus (Mudharabah Muqayyadah)</span></strong><span style="background: white;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 21.6pt; margin-left: 7.5pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background: white;">Investasi khusus adalah suatu bentuk investasi nasabah yang disalurkan langsung kepada pembiayaan tertentu sesuai dengan keinginan nasabah. Perbandingan atau nisbah bagi hasil yang ditetapkan berdasarkan kesepatan antara bank, nasabah serta penasihat keuangan jika diperlukan (dapat dinegosiasikan). Dana akan diinvestasikan kepada sektor riil yang menguntungkan sesuai keinginan nasabah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 21.6pt; margin-left: 7.5pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background: white;">Contoh perhitungan bagi hasil; Bapa Huda menginvestasikan dana sebesar Rp 5 juta dengan pilihan untuk pembiayaan kepada pedagang bahan bangunan. Bila pada bulan berikutnya keuntungan investasi yang diterima bank dari pedagang bahan bangunan sebesar Rp 2 juta sementara kesepakatan nisbah antara nasabah dan bank sebesar 65:35, maka bagi hasil yang didapatkan Bapa Huda adalah sebesar: Rp 2 juta X 65% = Rp 1.300.000<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 21.6pt; margin-left: 7.5pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background: white;">Pendapatan bagi hasil yang diterima oleh deposan investasi khusus dalam hal ini akan sangat bervariasi tergantung dari kinerja dari pedagang yang diberikan pinjaman, dimana ada kemngkinan suatu saat apabila pedagang tersebut mengalami kerugian maka bisa saja kita tidak mendapat bagi hasil alias .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 21.6pt; margin-left: 7.5pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong><span style="background: white; font-weight: normal;">4.Investasi Saham Sesuai Syariah di Pasar Modal</span></strong><span class="apple-converted-space"><span style="background: white;"> </span></span><span style="background: white;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 21.6pt; margin-left: 7.5pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background: white;">Salah satu bentuk investasi yang sesuai dengan syariah adalah membeli saham perusahaan, baik perusahaan non publik (private equity) maupun perusahaan publik/terbuka. Cara paling mudah dalam melakukan investasi saham sesuai syariah di BEJ adalah memilih dan membeli jenis saham-saham yang dimasukkan dalam Jakarta Islamic Index (JII).<br />
5.<strong><span style="font-weight: normal;">Reksadana Syariah</span></strong><span class="apple-converted-space"> </span></span><span style="background: white; mso-bidi-font-family: Tahoma; mso-bidi-font-size: 9.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 21.6pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 7.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="background: white;">Dalam reksadana konvensional, pengaturan atau penempatan portfolio investasi hanya menggunakan pertimbangan tingkat keuntungan. Sedangkan reksadana syariah selain mempertimbangkan tingkat keuntungan juga harus mempertimbangkan kehalalan suatu produk keuangan. Sebagai contoh bila reksadana syariah ingin menempatkan salah satu jenis investasinya dalam saham, maka saham yang dibeli tersebut harus termasuk perusahaan yang sudah dibolehkan secara syariah. Lebih mudahnya sudah termasuk dalam jenis saham yang ada dalam daftar JII (Jakarta Islamic Index). Demkian juga jenis investasi lainnya seperti obligasi, harus yang menganut sistem syariah.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 21.6pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</div>
octadandyhttp://www.blogger.com/profile/06863771653239821777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1252817087124236357.post-75856775942785740002013-07-30T07:14:00.001-07:002013-07-30T07:14:57.591-07:00AKUNTANSI SYARIAH ( BAB III-1 PERAN LEMBAGA NASIONAL DI DALAM SYARIAH)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-2WNtVDDTInM/UffJUACzbZI/AAAAAAAANQ4/t-wurXpYi78/s1600/998429_599939560051012_1647250996_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-2WNtVDDTInM/UffJUACzbZI/AAAAAAAANQ4/t-wurXpYi78/s320/998429_599939560051012_1647250996_n.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="background: white;"><br /></span>
<span style="background: white;">III.2</span> LEMBAGA NASIONAL DI DALAM SYARIAH <span style="background: white;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DI <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">INDONESIA</st1:place></st1:country-region><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">1. Bank Umum Syariah,Bank Pembiayaan Rakyat Syariah dan Unit Usaha Syariah Bank Konvensional<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]--><span style="background: white;">Bank umum syariah: bank yang kegiatannyamemberiakn jasadalam lalu lintas pembayaran<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]--><span style="background: white;">Bank pembiyaan rakyat syariah: bank syariah yang dlmmelaksanakankegiatan usahanya tidak memberikan jasapada lalu lintas pembayaran<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list .5in; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<!--[if !supportLists]-->-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]--><span style="background: white;">Unit UsahaSyariah: usahayang hanya khusus menggunakan system syaria<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .25in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .25in; text-align: justify;">
<i><span style="background: white;">( Berdasarkan UU perbankan syariahindonesia no 21 tahun 2008 )<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">2. Baitulmal wat tamwil (BMT): lembaga keuangan syariah yang menghimpun dana dan menyalurkan dana kepada anggotanya dan biasanya beroperasi dalam skala mikro.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">3. Asuransi syariah: pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah, umumnya diasuransikan dengan menggunakan syariah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">4. Pasar modal syariah: merupakan tempat perusahaan menerbitkan <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">surat</st1:place></st1:city> berharga baik berupa saham maupun obligasi agar memperoleh dana dari investor dg sistem syariah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">5. Reksa dana syariah: perusahaan sekuritas yang hanya memfasilitasi investor menginventasikan dananya pada <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">surat</st1:place></st1:city> berharga yang memenuhi kriteria syariah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">6. Ar Rahnu (pegadaiaan syariah): lembaga pegadaian yang beroperasi sesuai dg prinsip syariah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">7. Lembaga Amil Zakat dan Badan Amil Zakat: yaitu menerima dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah, hibah atau dana social lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">INSTITUSI PENDUKUNG PENGEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH DI <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">INDONESIA</st1:place></st1:country-region><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">1. Bank <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">BI mengupayakan payung hukum bagi perkembangan bank syariah di <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">indonesia</st1:place></st1:country-region> yaitu UU no 10 tahun 1998. UU tersebut berupaya agar:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">a). Pasar uang antar bank berdasarkan prinsip syariah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">b). Fasilitas pembiayaan jangka pendek bagi bank syariah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">c). Kuliatas aset produktif<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">d). Office chanelling.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">2. Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) dan Dewan Pengawas Syarieh(DPS) DSN memiliki tugas dan kewenangan sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">1). Memberikan atau mencabut rekomendasi nama-nama sbgai anggota DPS pada suatu lembaga keuangan syariah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">2). Mengeluarkan fatwa atas jenis kegiatan keuangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">3). Mengeluarkan fatwa atas produk dan jasa keuangan syariah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">4). Mengawasi penerapan fatwa yang telah diterapkan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">Adapun tugas dan wewenang DPS:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">1) Melakukan pengawasan secara periodik pada lembaga keuangan syariah yang berada<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">dipengawasannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">2) Mengajukan usulan pengembangan lembaga keuangan syariah yang diawasinya kepada Dewan Syariah Nasional.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">3) Merumuskan permasalahan yang memerlukan pembahasan Dewanh Syariah Nasional. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">CETAK BIRU PENGEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">INDONESIA</st1:place></st1:country-region><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;"> Berikut adalah sasaran pengembangan perbankan syariah sampai tahun 2011 yang digariskan dalam blue print tersebut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">1). terpenuhinya prinsip syariah dalam operasional perbankan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">2). Diterapkannya prinsip kahati-hatian dalam operasional perbankan syariah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">3). Terciptanya sistem perbankan syariah yang kompetitif dan efisien.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">4). Terciptanya stabilitas sistematik serta terealisasinya kemanfaatan bagi masyarakat luas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">CETAK BIRU PENGEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">INDONESIA</st1:place></st1:country-region><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;"> Bank <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> mentargetkan untuk tahap finalisasi implementasi inisiatif system pengembangan keuangan syariah sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">1). Terwujudnya konsep rating perbankanyang terintregasi antara sisi syariah dan keuangan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">2). Terwujudnya self regulation banking system yang berbasis insentif.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">3). Terciptanya pemain-pemain yang berskala global dan berdaya saing internasional. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">4). Terwujudnya sistem keuangan syariah yang kafah.<o:p></o:p></span></div>
</div>
octadandyhttp://www.blogger.com/profile/06863771653239821777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1252817087124236357.post-37953453626092292652013-07-30T07:14:00.000-07:002013-07-30T07:14:20.963-07:00AKUNTANSI SYARIAH ( BAB III-1 PERAN LEMBAGA INTERNASIONAL DI DALAM SYARIAH)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-2WNtVDDTInM/UffJUACzbZI/AAAAAAAANQ4/t-wurXpYi78/s1600/998429_599939560051012_1647250996_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-2WNtVDDTInM/UffJUACzbZI/AAAAAAAANQ4/t-wurXpYi78/s320/998429_599939560051012_1647250996_n.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="background: white;"><br /></span>
<span style="background: white;">III. 1</span> PERAN LEMBAGA INTERNASIONAL DI DALAM SYARIAH <span style="background: white;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">Lembaga-Lembaga Pendukung Bank Syariah Di Tingkat Internasional<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">1. Islamic Development Bank (IDB) <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">Merupakan sebuah lembaga keuangan international yang didirikan berdasarkan deklarasi hasil konferensi menteri-menteri muslim dijedah bulan desember 1973. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">2. Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institution (AAOIFI) Merupakan lembaga internasinal yang bersifat otonom dan non profit yang menyiapkan berbagai akuntansi, audit, tata kelola (governance), etika dan syariah bagi lembaga2 keuangan islam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">3. international Islamic Financil Market (IIFM)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">Merupakan lembaga internasional yang didirikan untuk mengembangkan pasar modal dan pasar uang syariah secara global dan selanjutnya diharap dapat mengembangkan pasar sekunder untuk instrumen keuangan syariah global. fokus bidang garap IIFM saat ini adalah: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;"> Standarisasi pasar primer dan sekunder syariah terkait dengan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">kontrak dan produk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;"> Pengembangn instrumen kepatuhan syariah dalam system manajemen likuiditas dan perdagangan internasional yang meliputi infrastruktur perdagangan, clearing dan seatlement.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;"> Melakukan riset dan pengembangan dalam pasar modal dan pasar uang jangka pendek.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">4. islamic Financial Services Board (IFSB)<o:p></o:p></span></div>
<span style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">Merupakan lembaga internasional penyusun standar bagi lembaga pengatur dan pengawas yang memilki kepentingan dalam mendorong stabilitas dan kemajuan industri jasa keuangan syariah meliputi perbankan, pasar modal dan asuransi.</span></div>
octadandyhttp://www.blogger.com/profile/06863771653239821777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1252817087124236357.post-86800352057509643962013-07-30T07:13:00.001-07:002013-07-30T07:13:39.223-07:00AKUNTANSI SYARIAH ( BAB II-3 TRANSAKSI YANG DI LARANG SYARIAT ISLAM )<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-2WNtVDDTInM/UffJUACzbZI/AAAAAAAANQ4/t-wurXpYi78/s1600/998429_599939560051012_1647250996_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-2WNtVDDTInM/UffJUACzbZI/AAAAAAAANQ4/t-wurXpYi78/s320/998429_599939560051012_1647250996_n.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
TRANSAKSI YG DILARANG SYARIAT ISLAM <span style="background: white;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">Dalam ibadat kaedah hukum yang berlaku adalah bahwa semua hal dilarang, kecuali yang ada ketentuannya berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadits. Sedangkan dalam urusan muamalat, semuanya diperbolehkan kecuali ada dalil yang melarangnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">Ini berarti ketika suatu transaksi baru muncul dimana belum dikenal sebelumnya dalam hukum Islam, maka transaksi tersebut dianggap dapat diterima, kecuali terdapat implikasi dari dalil Quran dan Hadist yang melarangnya secara eksplisit maupun implisit. Jadi dalam <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">bidang muamalat, semua transaksi dibolehkan kecuali yang diharamkan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">Penyebab terlarangnya sebuah transaksi adalah disebabkan factor faktor di bawah ini: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">1. Haram zatnya / haram li-dzatihi <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">2. Haram selain zatnya / haram li ghairihi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">3. Tidak sah/lengkap akadnya <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">HARAM ZAT-NYA <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">Transaksi dilarang karena obyek (barang dan/atau jasa) yang ditransaksikan juga dilarang. Misalkan minuman keras, bangkai, daging babi, dsb. Jadi transaksi jual-beli minuman keras adalah haram, walaupun akad jual-belinya sah. Dengan demikian, bila ada nasabah yang mengajukan pembiayaan pembelian minuman keras kepada bank dengan menggunakan akad murabahah, maka walaupun <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">Penyebab dilarangnya transaksi <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">- Haram zatnya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">- Haram selain zatnya <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">1. Tadlis <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">2. Ikhtikar <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">3. Bai’ Najasy <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">4. Taghrir (Gharar) <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">5. Riba <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">- Tidak sah akadnya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">1. Rukun tidak terpenuhi; <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">2. Syarat tidak terpenuhi; <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">3. Terjadi Ta’alluq; <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">4. Terjadi “2 in 1”. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">HARAM SELAIN ZAT-NYA <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">I. Melanggar Prinsip “An Taraddin Minkum” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">Tadlis. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span style="background: white;">Setiap transaksi dalam Islam harus didasarkan pada prinsip kerelaan antara kedua belah pihak (sama-sama ridha). Mereka harus mempunyai informasi yang sama (complete information) sehingga tidak ada pihak yang merasa dicurangi/ditipu karena ada suatu yang unknown to one party (keadaan di mana salah satu pihak tidak mengetahui informasi yang diketahui pihak lain, ini disebut juga assymetric information). Unknown to one party dalam bahasa fikihnya disebut tadlis, dan dapat terjadi dalam 4 (empat) hal, yakni dalam:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">1. Kuantitas; <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">2. Kualitas; <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">3. Harga; dan <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">4. Waktu Penyerahan <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span style="background: white;">Tadlis dalam kuantitas contohnya adalah pedagang yang mengurangi takaran/timbangan barang yang dijualnya. Dalam kualitas contohnya adalah penjual yang menyembunyikan cacat barang yang ditawarkannya. Tadlis dalam harga contohnya adalah memanfaatkan ketidaktahuan pembeli akan harga pasar dengan menaikkan harga produk di atas harga pasar. Misalkan seorang tukang becak yang menawarkan jasanya kepada turis asing dengan menaikkan tarif becaknya 10 kali lipat dari tarif normalnya. Hal ini dilarang karena turis asing tersebut tidak mengetahui harga pasar yang berlaku. Dalam istilah fikih, tadlis harga ini disebut ghaban. Bentuk tadlis yang terakhir, yakni tadlis dalam waktu penyerahan, contohnya adalah petani buah yang menjual buah di luar musimnya padahal si petani tahu bahwa dia tidak dapat menyerahkan buah yang dijanjikannya itu pada waktunya. Demikian pula dengan konsultan yang berjanji untuk menyelesaikan proyek dalam waktu 2 bulan untuk memenangkan tender, padahal konsultan tersebut tahu bahwa proyek itu tidak dapat diselesaikan dalam batas waktu tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span style="background: white;">Dalam keempat bentuk tadlis di atas, semuanya melanggar prinsip rela-sama-rela. Keadaan sama-sama rela yang dicapai bersifat sementara, yakni sementara pihak yang ditipu tidak mengetahui bahwa dirinya ditipu. Di kemudian hari, yaitu ketika pihak yang ditipu tahu bahwa dirinya ditipu, maka ia tidak merasa rela. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .25in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="background: white;">II.Melanggar Prinsip “La Tazhlimuna wa la tuzhlamun” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .25in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span style="background: white;">Prinsip kedua yang tidak boleh dilanggar adalah prinsip la tazhlimuna wa la tuzhlamun, yakni jangan menzalimi dan jangan dizalimi. Praktek-praktek yang melanggar prinsip ini di antaranya: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">1. Rekayasa Pasar (dalam supply maupun demand) <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">2. Taghrir (Gharar)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">3. Riba<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">1. Rekayasa Pasar dalam Supply (Ikhtikar). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span style="background: white;">Rekayasa pasar dalam supply terjadi bila seorang produsen/ penjual mengambil keuntungan di atas keuntungan normal dengan cara mengurangi supply agar harga produk yang dijualnya naik. Hal ini dalam istilah fikih disebut ikhtikar. Ikhtikar biasanya dilakukan dengan membuat entry barrier, yakni menghambat produsen/penjual lain masuk ke pasar, agar ia menjadi pemain tunggal di pasar (monopoli). Karena itu, biasanya orang menyamakan ikhtikar dengan monopoli dan penimbunan, padahal tidak selalu seorang monopolis melakukan ikhtikar. Demikian pula tidak setiap penimbunan adalah ikhtikar. BULOG juga melakukan penimbunan, tetapi justeru untuk menjaga kestabilan harga dan pasokan. Demikian pula dengan negara apabila memonopoli sektor industri yang penting dan menguasai hajat hidup orang banyak, bukan dikategorikan sebagai ikhtikar. Ikhtikar terjadi bila syarat-syarat di bawah ini terpenuhi: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span style="background: white;">a. Mengupayakan adanya kelangkaan barang baik dengan cara menimbun stock atau mengenakan entry-barriers<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">b. Menjual dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan harga <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">sebelum munculnya kelangkaan <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">c. Mengambil keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">2. Rekayasa Pasar dalam demand (Bai’ Najasy). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span style="background: white;">Rekayasa pasar dalam demand terjadi bila seorang produsen /pembeli menciptakan permintaan palsu, seolah-olah ada banyak permintaan terhadap suatu produk sehingga harga jual produk itu akan naik. Hal ini terjadi misalnya dalam bursa saham (praktek goreng-menggoreng saham), bursa valas, dll. Cara yang ditempuh bisa bermacam-macam, mulai dari menyebarkan isu, melakukan order pembelian, sampai benar-benar melakukan pembelian pancingan agar tercipta sentimen pasar untuk ramai-ramai membeli saham/mata uang tertentu. Bila harga sudah naik sampai level yang diinginkan, maka yang bersangkutan akan melakukan aksi ambil untung dengan melepas kembali saham/mata uang yang sudah dibeli, sehingga ia akan mendapatkan untung besar. Rekayasa demand ini dalam istilah fikihnya disebut dengan bai’ najasy. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">3. Taghrir (Gharar). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span style="background: white;">Gharar atau disebut juga taghrir adalah situasi di mana terjadi incomplete information karena adanya uncertainty to both parties (ketidak pastian dari kedua belah pihak yang bertransaksi). Dalam tadlis, yang terjadi adalah pihak A tidak mengetahui apa yang diketahui pihak B (unknown to one party). Sedangkan dalam taghrir, baik pihak A maupun pihak B sama-sama tidak memiliki kepastian mengenai sesuatu yang ditransaksikan (uncertain to both parties). Gharar ini terjadi bila kita merubah sesuatu yang seharusnya bersifat pasti (certain) menjadi tidak pasti (uncertain). Contoh: Sebagai karyawan, kita menandatangani kontrak kerja di suatu perusahaan dengan gaji Rp. 1.100.000,-/bulan. Kontrak ini bersifat pasti dan mengikat kedua belah pihak, sehingga tidak boleh ada pihak yang merubah kesepakatan yang sudah pasti itu menjadi tidak pasti. Misalnya merubah sistem gaji Rp. 1,1 juta/bulan tersebut menjadi sistem bagi hasil dari keuntungan perusahaan. Hal yang sama juga berlaku bagi kontrak jual-beli dan sewa-menyewa. Sebagaimana dalam tadlis, maka gharar dapat juga terjadi dalam 4 (empat) hal, yakni: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">1. Kuantitas; <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">2. Kualitas; <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">3. Harga; dan <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">4. Waktu <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span style="background: white;">Bila salah satu (atau lebih) dari faktor-faktor di atas dirubah dari certain menjadi uncertain, maka terjadilah gharar. Gharar dalam kuantitas terjadi dalam kasus ijon, di mana penjual menyatakan akan membeli buah yang belum nampak di pohon seharga Rp X. Dalam hal ini terjadi ketidakpastian mengenai berapa kuantitas buah yang dijual, karena memang tidak disepakati sejak awal. Bila panennya 100 kg, harganya Rp X. Bila panennya 50 kg, harganya Rp X pula. Bila tidak panen, maka harganya Rp X juga. Contoh gharar dalam kualitas adalah seorang peternak yang menjual anak sapi yang masih dalam kandungan induknya. Dalam kasus ini terjadi ketidakpastian dalam hal kualitas objek transaksi, karena tidak ada jaminan bahwa anak sapi tersebut akan lahir dengan sehat tanpa cacat, dan dengan spesifikasi kualitas tertentu. Bagaimanapun kondisi anak sapi yang nanti akan keluar dari induk sapi itu (walaupun terlahir dalam keadaan mati misalnya) harus diterima oleh si pembeli dengan harga yang sudah disepakati. Gharar dalam harga terjadi bila misalkan bank syariah menyatakan akan memberi pembiayaan murabahah rumah 1 tahun dengan margin 20% atau 2 tahun dengan margin 40%, kemudian disepakati oleh nasabah. Ketidakpastian terjadi karena harga yang disepakati tidak jelas, apakah 20% atau 40%. Kecuali bila nasabah menyatakan “setuju melakukan transaksi murabahah rumah dengan margin 20% dibayar 1 tahun”, maka barulah tidak terjadi gharar.Contoh gharar dalam waktu penyerahan terjadi bila seseorang menjual barang yang hilang misalnya, seharga Rp X dan disetujui oleh si pembeli. Dalam kasus ini terjadi ketidakpastian mengenai waktu Certainty (pasti) Uncertainty (tidak pasti) gharar penyerahan, karena si penjual dan pembeli sama-sama tidak tahu kapankah barang yang hilang itu dapat ditemukan kembali. Dalam keempat bentuk gharar di atas, keadaan sama-sama rela yang dicapai bersifat sementara, yaitu sementara keadaannya masih tidak jelas bagi kedua belah pihak. Di kemudian hari yaitu ketika keadaannya telah jelas, salah satu pihak (penjual atau pembeli) akan <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">merasa terzalimi, walaupun pada awalnya tidak demikian. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">4. Riba <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">Dalam ilmu fikih, dikenal 3 (tiga) jenis riba, yaitu: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">a. Riba Fadl <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">b. Riba Nasiah <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">c. Riba Jahiliyah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">a. Riba Fadl <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span style="background: white;">Riba Fadl disebut juga riba buyu’ yaitu riba yang timbul akibat pertukaran barang sejenis yang tidak memenuhi kriteria sama kualitasnya (mistlan bi mistlin), sama kuantitasnya (sawa-an bi sawain) dan sama waktu penyerahannya (yadan bi yadin). Pertukaran semisal ini mengandung gharar yaitu ketidakjelasan bagi kedua pihak akan nilai masing-masing barang yang dipertukarkan. Ketidakjelasan ini dapat menimbulkan tindakan zalim terhadap salah satu pihak, kedua pihak, dan pihak-pihak lain. Contoh berikut ini akan memperjelas adanya gharar. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span style="background: white;">Ketika kaum Yahudi kalah dalam perang Khaibar, maka harta mereka diambil sebagai rampasan perang (ghanimah), termasuk diantaranya adalah perhiasan yang terbuat dari emas dan perak. Tentu saja perhiasan tersebut bukan <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">gaya</st1:place></st1:city> hidup kaum muslimin yang sederhana. Oleh karena itu, orang Yahudi berusaha membeli perhiasannya yang terbuat dari emas dan perak tersebut, yang akan dibayar dengan uang yang terbuat dari emas (dinar) dan uang yang terbuat dari perak (dirham). Jadi sebenarnya yang akan terjadi bukanlah jual beli, namun pertukaran barang yang sejenis. Emas ditukar dengan emas, perak ditukar dengan perak. Perhiasan perak dengan berat yang setara dengan 40 dirham (satu uqiyah) dijual oleh kaum muslimin kepada kaum Yahudi seharga dua atau tiga dirham, padahal nilai perhiasan perak seberat satu uqiyah jauh lebih tinggi dari sekedar 2-3 dirham.Jadi muncul ketidak-jelasan (gharar) akan nilai perhiasan perak dan nilai uang perak (dirham). Mendengar hal tersebut Rasulullah SAW mencegahnya dan bersabda: “Dari Abu Said al-Khudri ra, Rasul SAW bersabda: Transaksi pertukaran emas dengan emas harus sama takaran, timbangan dan tangan ke tangan (tunai), kelebihannya adalah riba; perak dengan perak harus sama takaran dan timbangan dan tangan ke tangan (tunai), kelebihannya adalah riba; gandum dengan gandum harus sama takaran, timbangan dan tangan ke tangan (tunai), kelebihannya adalah riba; tepung dengan tepung harus sama takaran, timbangan dan tangan ke tangan (tunai), kelebihannya adalah riba; korma dengan korma harus sama takaran, timbangan dan tangan ke tangan (tunai), kelebihannya adalah riba; garam dengan garam harus sama takaran, timbangan dan tangan ke tangan (tunai), kelebihannya adalah riba.” (Riwayat Muslim). Di luar keenam jenis barang ini dibolehkan asalkan dilakukan penyerahannya pada saat yang sama. Rasul SAW bersabda : “Jangan kamu bertransaksi satu dinar dengan dua dinar; satu dirham dengan dua dirham; satu sha’ dengan dua sha’ karena aku khawatir akan terjadinya riba (al-rama). Seorang bertanya: ‘wahai Rasul, bagaimana jika seseorang menjual seekor kuda dengan beberapa ekor kuda dan seekor unta dengan beberapa ekor unta? Jawab Nabi SAW: “Tidak mengapa, asal dilakukan dengan tangan ke tangan (langsung).” (HR Muslim). Dalam perbankan, riba fadl dapat ditemui dalam transaksi jual beli valuta asing yang tidak dilakukan dengan cara tunai (spot). <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">b. Riba Nasi’ah <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span style="background: white;">Riba Nasi’ah disebut juga riba duyun yaitu riba yang timbul akibat hutang-piutang yang tidak memenuhi kriteria untung muncul bersama resiko (al ghunmu bil ghurmi) dan hasil usaha muncul bersama biaya (al kharaj bi dhaman). Transaksi semisal ini mengandung pertukaran kewajiban menanggung beban, hanya karena berjalannya waktu. Nasi’ah adalah penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis barang ribawi yang dipertukarkan dengan jenis barang ribawi lainnya. Riba Nasi’ah muncul karena adanya perbedaan, perubahan atau tambahan antara barang yang diserahkan hari ini dengan barang yang diserahkan kemudian. Jadi al ghunmu (untung) muncul tanpa adanya al ghurmi (resiko), hasil usaha (al kharaj) muncul tanpa adanya biaya (dhaman); al ghunmu dan al kharaj muncul hanya dengan berjalannya waktu. Padahal dalam bisnis selalu ada kemungkinan untung dan rugi. Memastikan sesuatu yang diluar wewenang manusia adalah bentuk kezaliman. Padahal justru itulah yang terjadi dalam riba nasi’ah, yakni terjadi perubahan sesuatu yang seharusnya bersifat uncertain (tidak pasti) menjadi certain (pasti). Pertukaran kewajiban menanggung beban (exchange of liability) ini, dapat menimbulkan tindakan zalim terhadap salah satu pihak, kedua pihak, dan pihak-pihak lain. Pendapat Imam Sarakhzi akan memperjelas hal ini. “Riba adalah tambahan yang disyaratkan dalam transaksi bisnis tanpa adanya padanan (iwad) yang dibenarkan syariah atas penambahan tersebut” (Imam Sarakhsi dalam al-Mabsut, juz. XII., hal.109). Dalam perbankan konvensional, riba nasi’ah dapat ditemui dalam pembayaran bunga kredit dan pembayaran bunga deposito, tabungan, giro, dll. Bank sebagai kreditur yang memberikan pinjaman mensyaratkan pembayaran bunga yang besarnya tetap dan ditentukan terlebih dahulu di awal transaksi (fixed and predetermined rate). Padahal nasabah yang mendapatkan pinjaman itu tidak mendapatkan keuntungan yang fixed and predetermined juga, karena dalam bisnis selalu ada kemungkinan rugi, impas atau untung, yang besarnya tidak dapat ditentukan dari awal. Jadi, mengenakan tingkat bunga untuk suatu pinjaman merupakan tindakan yang memastikan sesuatu yang tidak pasti, karena itu diharamkan. QS Al Hasyr 18 dan QS Luqman 34: “Wama tadri nafsun ma dza taksibu ghadan”(dan seorang itu tidak mengetahui apa yang dihasilkannya esok)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">Bunga dan time value of money. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<st1:place w:st="on"><span style="background: white;">Para</span></st1:place><span style="background: white;"> pendukung konsep bunga mendasarkan argumentasi mereka dengan prinsip time value of money yang didefinisikan sebagai berikut: A dollar today is worth more than a dollar in the future because a dollar today can be invested to get a return<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span style="background: white;">Definisi ini tidak akurat karena setiap investasi selalu mempunyai kemungkinan untuk mendapat return positif, negatif, atau nol. Itu sebabnya dalam teori finance, selalu dikenal risk-return relationship. Namun, sebenarnya penerapan time value of money pun tidak senaif yang dibayangkan, misalnya dengan mengabaikan ketidakpastian return yang akan diterima. Bila unsur ketidakpastian return ini dimasukkan, ekonom konvensional menyebut kompensasinya sebagai discount rate. Jadi istilah discount rate lebih bersifat umum dibandingkan istilah interest rate. Dalam eknomi konvensional, ketidak-pastian return dikonversi menjadi suatu kepastian melalui premium for uncertainty. Dalam setiap investasi tentu selalu ada probabiliti untuk mendapat positif return, negative return, dan no return. Adanya probabiliti inilah yang menimbulkan uncertainty (ketidakpastian). Probabiliti untuk mendapat negative return dan no return ini yang dipertukarkan (exchange of liabilities) dengan suatu yang pasti yaitu premium for uncertainty. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">c. Riba Jahiliyah <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span style="background: white;">Riba Jahiliyah adalah hutang yang dibayar melebihi dari pokok pinjaman, karena si peminjam tidak mampu mengembalikan dana pinjaman pada waktu yang telah ditetapkan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span style="background: white;">. Riba Jahiliyah dilarang karena terjadi pelanggaran kaedah “Kullu Qardin Jarra Manfa’ah Fahuwa Riba” (setiap pinjaman yang mengambil manfaat adalah riba). Memberi pinjaman adalah transaksi kebaikan (tabarru’), sedangkan meminta kompensasi adalah transaksi bisnis (tijarah). Jadi, transaksi yang dari semula diniatkan sebagai transaksi kebaikan tidak boleh dirubah menjadi transaksi yang bermotif bisnis. Dari segi penundaan waktu penyerahannya, riba jahiliyah tergolong Riba Nasi’ah; dari segi kesamaan objek yang dipertukarkan, tergolong Riba Fadl. Tafsir Qurtuby menjelaskan: “Pada Zaman Jahiliyah para kreditur, apabila hutang sudah jatuh tempo, akan berkata kepada para debitur : “Lunaskan hutang anda sekarang, atau anda tunda pembayaran itu dengan tambahan”. Maka pihak debitur harus menambah jumlah kewajiban pembayaran hutangnya dan kreditur menunggu waktu pembayaran kewajiban tersebut sesuai dengan ketentuan baru.” (Tafsir Qurtubi, 2/ 1157).Dalam perbankan konvensional, riba jahiliyah dapat ditemui dalam pengenaan bunga pada transaksi kartu kredit yang tidak dibayar penuh tagihannya. Dari definisi riba, sebab (illat) dan tujuan (hikmah) pelarangan riba, maka dapat diidentifikasi praktek perbankan konvensional yang tergolong riba. Riba fadl dapat ditemui dalam transaksi jual beli valuta asing yang tidak dilakukan secara tunai. Riba nasi’ah dapat ditemui dalam transaksi pembayaran bunga kredit dan pembayaran bunga tabungan/deposito/giro. Riba jahiliyah dapat ditemui dalam transaksi kartu kredit yang tidak dibayar penuh tagihannya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">TIDAK SAH/LENGKAP AKADNYA <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span style="background: white;">Suatu transaksi yang tidak masuk dalam kategori haram li dzatihi maupun haram li ghairihi, belum tentu serta-merta menjadi halal. Masih ada kemungkinan transaksi tersebut menjadi haram bila akad atas transaksi itu tidak sah atau tidak lengkap. Suatu transaksi dapat dikatakan tidak sah dan/atau tidak lengkap akadnya, bila terjadi salah satu (atau lebih) faktor-faktor berikut ini: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">1. Rukun dan Syarat tidak terpenuhi; <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">2. Terjadi Ta’alluq; <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">3. Terjadi “two in one”. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">1. Rukun dan Syarat <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span style="background: white;">Rukun adalah sesuatu yang wajib ada dalam suatu transaksi (necessary condition), misalnya ada penjual dan pembeli. Tanpa adanya penjual dan pembeli, maka jual-beli tidak akan ada. Pada umumnya, rukun dalam muamalah iqtishadiyah (muamalah dalam bidang ekonomi) ada 3 (tiga)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">yaitu: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">a. Pelaku <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">b. Objek <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">c. Ijab-Kabul <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span style="background: white;">Pelaku bisa berupa penjual-pembeli (dalam akad jualbeli), penyewa-pemberi sewa (dalam akad sewa-menyewa), atau penerima upah-pemberi upah (dalam akad upahmengupah), dll. Tanpa pelaku maka tidak ada transaksi. Objek transaksi dari semua akad di atas dapat berupa barang atau jasa. Dalam akad jual-beli mobil, maka objek transaksinya adalah mobil. Dalam akad-menyewa rumah, maka objek transaksinya adalah rumah, demikian seterusnya. Tanpa objek transaksi, mustahil transaksi akan tercipta. Selanjutnya, faktor lainnya yang mutlak harus ada supaya transaksi dapat tercipta adalah adanya kesepakatan antara kedua belah pihak yang bertransaksi. Dalam terminologi fikih, kesepakatan bersama ini disebut ijab-kabul. Tanpa ijab-kabul, mustahil pula transaksi akan terjadi. Dalam kaitannya dengan kesepakatan ini, maka akad dapat menjadi batal bila terdapat: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">a. Kesalahan/kekeliruan obyek; <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">b. Paksaan (ikrah) <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">c. Penipuan (tadlis) <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span style="background: white;">Bila ketiga rukun di atas terpenuhi, maka transaksi yang dilakukan sah. Namun bila rukun di atas tidak terpenuhi (baik satu rukun atau lebih), maka transaksi menjadi batal. Selain rukun, faktor yang harus ada supaya akad menjadi sah/lengkap adalah syarat. Syarat adalah sesuatu yang Selain rukun yang umum yang tiga di atas, ada lagi rukun khusus untuk akad-akad tertentu. Misalnya dalam akad syirkah, tiga rukun umum di atas ditambah lagi dengan satu rukun khusus, yaitu nisbah. Begitu pula dengan akad lainnya, ada juga tambahan rukun khususnya. keberadaannya melengkapi rukun (sufficient condition). Contohnya adalah bahwa pelaku transaksi haruslah orang yang cakap hukum (mukallaf). Bila rukun sudah terpenuhi tetapi syarat tidak dipenuhi, maka rukun menjadi tidak lengkap sehingga transaksi tersebut menjadi fasid (rusak). Demikian menurut Mazhab Hanafi. Syarat bukanlah rukun, jadi tidak boleh dicampuradukkan. Di lain pihak, keberadaan syarat tidak boleh: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">a. Menghalalkan yang haram;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">b. Mengharamkan yang halal;<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">c. Menggugurkan rukun; <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">d. Bertentangan dengan rukun;atau <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">e. Mencegah berlakunya rukun. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">2. Ta’alluq <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span style="background: white;">Ta’alluq terjadi bila kita dihadapkan pada dua akad yang saling dikaitkan, di maka berlakunya akad 1 tergantung pada akad 2. Contoh: misalkan A menjual barang X seharga Rp 120 juta secara cicilan kepada B, dengan syarat bahwa B harus kembali menjual barang X tersebut kepada A secara tunai seharga Rp 100 juta. Gambar 3.7. Bai’ al-‘Inah A Jual X Bsecara cicilan Rp 120 juta Jual X secara tunai Rp 100 juta Bai’ al-‘Inah dengan syarat Transaksi di atas haram, karena ada persyaratan bahwa A bersedia menjual barang X ke B asalkan B kembali menjual barang tersebut kepada A. Dalam kasus ini, disyaratkan bahwa akad 1 berlaku efektif bila akad 2 dilakukan. Penerapan syarat ini mencegah terpenuhinya rukun. Dalam terminologi fikih, kasus di atas disebut bai’ al-‘Inah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">3. “Two in one” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span style="background: white;">Two in one adalah kondisi di mana suatu transaksi diwadahi oleh dua akad sekaligus, sehingga terjadi ketidakpastian (gharar) mengenai akad mana yang harus digunakan/berlaku. Dalam terminologi fikih, kejadian ini disebut dengan shafqatain fi al-shafqah. Two in one terjadi bila semua dari ketiga faktor di bawah ini terpenuhi: <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">a. Objek sama <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">b. Pelaku sama <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">c. Jangka waktu sama <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span style="background: white;">Bila satu saja dari faktor di atas tidak terpenuhi, maka two in one tidak terjadi, dengan demikian akad menjadi sah. Contoh dari two in one adalah transaksi lease and purchase (sewa-beli). Dalam transaksi ini, terjadi gharardalam akad, karena ada ketidakjelasan akad mana yang berlaku: akad beli atau akad sewa. Karena itulah maka transaksi sewa-beli ini diharamkan. <o:p></o:p></span></div>
</div>
octadandyhttp://www.blogger.com/profile/06863771653239821777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1252817087124236357.post-6602248969469997872013-07-30T07:13:00.000-07:002013-07-30T07:13:00.032-07:00AKUNTANSI SYARIAH ( BAB II-2 SUMBER HUKUM SYARIAH )<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-2WNtVDDTInM/UffJUACzbZI/AAAAAAAANQ4/t-wurXpYi78/s1600/998429_599939560051012_1647250996_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-2WNtVDDTInM/UffJUACzbZI/AAAAAAAANQ4/t-wurXpYi78/s320/998429_599939560051012_1647250996_n.jpg" width="320" /></a></div>
<span class="apple-style-span"><span style="background: white;"><br /></span></span>
<span class="apple-style-span"><span style="background: white;">II-2</span></span> SUMBER HUKUM SYARIAH<span class="apple-style-span"><span style="background: white;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span class="apple-style-span"><span style="background: white;">Dasar hukum dalam Akuntansi Syariah bersumber dari :<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in;">
<span style="background: white;"><br />
<span class="apple-style-span">1. AlQuran,</span><br />
<span class="apple-style-span">2. Sunah Nabwiyyah,</span><br />
<span class="apple-style-span">3. Ijma (kespakatan para ulama),</span><br />
<span class="apple-style-span">4. Qiyas (persamaan suatu peristiwa tertentu,</span><br />
<span class="apple-style-span">5. ‘Uruf (adat kebiasaan) yang tidak bertentangan dengan Syariah Islam.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="background: white;">Kaidah-kaidah Akuntansi Syariah, memiliki karakteristik khusus yang membedakan</span></span><span style="background: white;"><br />
<span class="apple-style-span">dari kaidah Akuntansi Konvensional. Kaidah-kaidah Akuntansi Syariah sesuai</span><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=1252817087124236357" name="more"></a> <span class="apple-style-span">dengan norma-norma masyarakat islami, dan termasuk disiplin ilmu sosial yang</span> <span class="apple-style-span">berfungsi sebagai pelayan masyarakat pada tempat penerapan Akuntansi tersebut.</span> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="background: white;">Persamaan kaidah Akuntansi Syariah dengan Akuntansi Konvensional terdapat pada</span></span><span style="background: white;"> <span class="apple-style-span">hal-hal sebagai berikut:<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 9.35pt; text-indent: -9.35pt;">
<span class="apple-style-span"><span style="background: white;">1. Prinsip pemisahan jaminan keuangan dengan prinsip unit ekonomi;</span></span><span style="background: white;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 9.35pt; text-indent: -9.35pt;">
<span class="apple-style-span"><span style="background: white;">2. Prinsip penahunan (hauliyah) dengan prinsip periode waktu atau tahun</span></span><span style="background: white;"><br />
<span class="apple-style-span">pembukuan keuangan;</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 9.35pt; text-indent: -9.35pt;">
<span class="apple-style-span"><span style="background: white;">3. Prinsip pembukuan langsung dengan pencatatan bertanggal;</span></span><span style="background: white;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 9.35pt; text-indent: -9.35pt;">
<span class="apple-style-span"><span style="background: white;">4. Prinsip kesaksian dalam pembukuan dengan prinsip penentuan barang;</span></span><span style="background: white;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 9.35pt; text-indent: -9.35pt;">
<span class="apple-style-span"><span style="background: white;">5. Prinsip perbandingan (muqabalah) dengan prinsip perbandingan income</span></span><span style="background: white;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 9.35pt;">
<span class="apple-style-span"><span style="background: white;"> dengan cost (biaya);</span></span><span style="background: white;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span class="apple-style-span"><span style="background: white;">6. Prinsip kontinuitas (istimrariah) dengan kesinambungan perusahaan;</span></span><span style="background: white;"><br />
<span class="apple-style-span">7. Prinsip keterangan (idhah) dengan penjelasan atau pemberitahuan<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;"><br />
<span class="apple-style-span">Sedangkan perbedaan Akuntansi Syariah dengan Akuntansi Konvensional, menurut</span><br />
<span class="apple-style-span"><i>Husein Syahatah</i>, dalam buku Pokok-Pokok Pikiran Akuntansi Islam, antara lain,</span><br />
<span class="apple-style-span">terdapat pada hal-hal sebagai berikut :<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;"><br />
<span class="apple-style-span">1. <st1:place w:st="on">Para</st1:place> ahli akuntansi modern berbeda pendapat dalam cara menentukan nilai</span> <span class="apple-style-span">atau harga untuk melindungi modal pokok, dan juga hingga saat ini apa yang</span> <span class="apple-style-span">dimaksud dengan modal pokok (kapital) belum ditentukan. Sedangkan</span> <span class="apple-style-span">konsep Islam menerapkan konsep penilaian berdasarkan nilai tukar yang</span> <span class="apple-style-span">berlaku, dengan tujuan melindungi modal pokok dari segi kemampuan</span> <span class="apple-style-span">produksi di masa yang akan datang dalam ruang lingkup perusahaan yang</span><br />
<span class="apple-style-span">kontinuitas;<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;"><br />
<span class="apple-style-span">2. Modal dalam konsep akuntansi konvensional terbagi menjadi dua bagian,</span> <span class="apple-style-span">yaitu modal tetap (aktiva tetap) dan modal yang beredar (aktiva lancar),</span> <span class="apple-style-span">sedangkan di dalam konsep Islam barang-barang pokok dibagi menjadi harta</span> <span class="apple-style-span">berupa uang (cash) dan harta berupa barang (stock), selanjutnya barang</span> <span class="apple-style-span">dibagi menjadi barang milik dan barang dagang;</span><br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="background: white;">3. Dalam konsep Islam, mata uang seperti emas, perak, dan barang lain yang</span></span><span style="background: white;"> <span class="apple-style-span">sama kedudukannya, bukanlah tujuan dari segalanya, melainkan hanya</span> <span class="apple-style-span">sebagai perantara untuk pengukuran dan penentuan nilai atau harga, atau</span> <span class="apple-style-span">sebagi sumber harga atau nilai;</span><br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="background: white;">4. Konsep konvensional mempraktekkan teori pencadangan dan ketelitian dari</span></span><span style="background: white;"> <span class="apple-style-span">menanggung semua kerugian dalam perhitungan, serta mengenyampingkan</span> <span class="apple-style-span">laba yang bersifat mungkin, sedangkan konsep Islam sangat memperhatikan</span> <span class="apple-style-span">hal itu dengan cara penentuan nilai atau harga dengan berdasarkan nilai</span> <span class="apple-style-span">tukar yang berlaku serta membentuk cadangan untuk kemungkinan bahaya</span> <span class="apple-style-span">dan resiko;</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="background: white;">5. Konsep konvensional menerapkan prinsip laba universal, mencakup laba</span></span><span style="background: white;"> <span class="apple-style-span">dagang, modal pokok, transaksi, dan juga uang dari sumber yang haram,</span> <span class="apple-style-span">sedangkan dalam konsep Islam dibedakan antara laba dari aktivitas pokok</span> <span class="apple-style-span">dan laba yang berasal dari kapital (modal pokok) dengan yang berasal dari</span> <span class="apple-style-span">transaksi, juga wajib menjelaskan pendapatan dari sumber yang haram jika</span> <span class="apple-style-span">ada, dan berusaha menghindari serta menyalurkan pada tempat-tempat yang</span> <span class="apple-style-span">telah ditentukan oleh para ulama fiqih. Laba dari sumber yang haram tidak</span> <span class="apple-style-span">boleh dibagi untuk mitra usaha atau dicampurkan pada pokok modal;</span> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="background: white;">6. Konsep konvensional menerapkan prinsip bahwa laba itu hanya ada ketika</span></span><span style="background: white;"> <span class="apple-style-span">adanya jual-beli, sedangkan konsep Islam memakai kaidah bahwa laba itu</span> <span class="apple-style-span">akan ada ketika adanya perkembangan dan pertambahan pada nilai barang,</span> <span class="apple-style-span">baik yang telah terjual maupun yang belum. Akan tetapi, jual beli adalah</span> <span class="apple-style-span">suatu keharusan untuk menyatakan laba, dan laba tidak boleh dibagi</span> <span class="apple-style-span">sebelum nyata laba itu diperoleh.</span> <span class="apple-style-span">Dengan demikian, dapat diketahui, bahwa perbedaan antara sistem Akuntansi</span> <span class="apple-style-span">Syariah Islam dengan Akuntansi Konvensional adalah menyentuh soal-soal inti dan</span> <span class="apple-style-span">pokok, sedangkan segi persamaannya hanya bersifat aksiomatis.</span> <span class="apple-style-span">Menurut, Toshikabu Hayashi dalam tesisnya yang berjudul "On Islamic Accounting",</span> <span class="apple-style-span">Akuntansi Barat (Konvensional) memiliki sifat yang dibuat sendiri oleh kaum capital</span> <span class="apple-style-span">dengan berpedoman pada filsafat kapitalisme, sedangkan dalam Akuntansi Islam</span><br />
<span class="apple-style-span">ada "meta-rule" yang berasal diluar konsep akuntansi yang harus dipatuhi, yaitu</span> <span class="apple-style-span">hukum Syariah yang berasal dari Tuhan yang bukan ciptaan manusia, dan Akuntansi</span><br />
<span class="apple-style-span">Islam sesuai dengan kecenderungan manusia yaitu "hanief" yang menuntut agar</span><br />
<span class="apple-style-span">perusahaan juga memiliki etika dan tanggung jawab sosial, bahkan ada</span><br />
<span class="apple-style-span">pertanggungjawaban di akhirat, dimana setiap orang akan</span> <span class="apple-style-span">mempertanggungjawabkan tindakannya di hadapan Tuhan yang memiliki Akuntan</span> <span class="apple-style-span">sendiri (Rakib dan Atid) yang mencatat semua tindakan manusia bukan saja pada</span> <span class="apple-style-span">bidang ekonomi, tetapi juga masalah sosial dan pelaksanaan hukum Syariah lainnya.</span> <span class="apple-style-span">Dari uraian di atas, dapat disebutkan bahwa konsep Akuntansi Islam jauh lebih</span> <span class="apple-style-span">dahulu dari konsep Akuntansi Konvensional, dan bahkan Islam telah membuat serangkaian kaidah yang belum terpikirkan oleh pakar-pakar Akuntansi.<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
octadandyhttp://www.blogger.com/profile/06863771653239821777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1252817087124236357.post-7838157846200674912013-07-30T07:11:00.000-07:002013-07-30T07:11:38.273-07:00AKUNTANSI SYARIAH ( BAB II.I KONSEP DASAR AJARAN ISLAM)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-2WNtVDDTInM/UffJUACzbZI/AAAAAAAANQ4/t-wurXpYi78/s1600/998429_599939560051012_1647250996_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-2WNtVDDTInM/UffJUACzbZI/AAAAAAAANQ4/t-wurXpYi78/s320/998429_599939560051012_1647250996_n.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="background: white;"><br /></span>
<span style="background: white;">II.1</span> KONSEP DASAR AJARAN ISLAM<span style="background: white;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="background: white;">Islam sebagai agama merupakan konsep yang mengatur kehidupan manusia secara </span></span><span style="background: white;"><span class="apple-style-span">komprehensif dan universal baik dalam hubungan dengan Sang Pencipta (Hablumin Allah)</span> <span class="apple-style-span">maupun dalam hubungan sesama manusia (Hablumminannas). <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Ada</st1:place></st1:city> tiga pilar pokok dalam</span> <span class="apple-style-span">ajaran Islam yaitu :</span> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="background: white;">Aqidah : komponen ajaran Islam yang mengatur tentang keyakinan atas keberadaan dan</span></span><span style="background: white;"> <span class="apple-style-span">kekuasaan Allah sehingga harus menjadi keimanan seorang muslim manakala melakukan</span> <span class="apple-style-span">berbagai aktivitas dimuka bumi semata-mata untuk mendapatkan keridlaan Allah sebagai</span> <span class="apple-style-span">khalifah yang mendapat amanah dari Allah.</span> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="background: white;">Syariah : komponen ajaran Islam yang mengatur tentang kehidupan seorang muslim baik</span></span><span style="background: white;"> <span class="apple-style-span">dalam bidang ibadah (habluminAllah) maupun dalam bidang muamalah</span> <span class="apple-style-span">(hablumminannas) yang merupakan aktualisasi dari akidah yang menjadi keyakinannya.</span> <span class="apple-style-span">Sedangkan muamalah sendiri meliputi berbagai bidang kehidupan antara lain yang</span> <span class="apple-style-span">menyangkut ekonomi atau harta dan perniagaan disebut muamalah maliyah.</span> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="background: white;">Akhlaq : landasan perilaku dan kepribadian yang akan mencirikan dirinya sebagai seorang</span></span><span style="background: white;"> <span class="apple-style-span">muslim yang taat berdasarkan syariah dan aqidah yang menjadi pedoman hidupnya</span> <span class="apple-style-span">sehingga disebut memiliki akhlaqul karimah sebagaimana hadis nabi yang menyatakan</span> <span class="apple-style-span">“Tdaklah sekiranya Aku diutus kecuali untuk menjadikan akhlaqul karimah”</span> <span class="apple-style-span">Cukup banyak tuntunan Islam yang mengatur tentang kehidupan ekonomi umat yang</span> <span class="apple-style-span">antara lain secara garis besar adalah sebagai berikut :<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="background: white;">• Islam menempatkan <i>fungsi uang</i> semata-mata sebagai alat tukar dan bukan</span></span><span style="background: white;"> <span class="apple-style-span">sebagai komoditi, sehingga tidak layak untuk diperdagangkan apalagi mengandung</span> <span class="apple-style-span">unsur ketidakpastian atau spekulasi (gharar) sehingga yang ada adalah bukan</span> <span class="apple-style-span">harga uang apalagi dikaitkan dengan berlalunya waktu tetapi nilai uang untuk menukar dengan barang.</span> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="background: white;">• Riba dalam segala bentuknya dilarang bahkan dalam ayat Alquran tentang</span></span><span style="background: white;"> <span class="apple-style-span">pelarangan riba yang terakhir yaitu <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">surat</st1:place></st1:city> Al Baqarah ayat 278-279 secara tegas</span> <span class="apple-style-span">dinyatakan sebagai berikut:Hai orang-orang yang beriman takutlah kepada Allah dan tinggalkanlah sisa-sisa</span> <span class="apple-style-span">riba itu jika kamu orang beriman. Kalau kamu tiada memperbuatnya ketahuilah ada</span> <span class="apple-style-span">peperangan dari Allah dan RasulNya terhadapmu dan jika kamu bertobat maka</span> <span class="apple-style-span">untukmu polcok-pokok hartamu kamu tidak menganiaya dan tidak pula teraniaya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span style="background: white;"> <span class="apple-style-span">• Larangan riba juga terdapat dalam ajaran kristen baik perjanjian lama maupun</span> <span class="apple-style-span">perjanjian baru yang pada intinya menghendaki pemberian pinjaman pada orang</span> <span class="apple-style-span">lain tanpa meminta bunga sebagai imbalan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="background: white;">• Meskipun masih ada sementara pendapat khususnya di Indonesia yang masih</span></span><span style="background: white;"> <span class="apple-style-span">meragukan apakah bunga bank termasuk riba atau bukan, maka sesungguhnya</span> <span class="apple-style-span">telah menjadi kesepakatan ulama, ahli fikih dan Islamic banker dikalangan dunia</span> <span class="apple-style-span">Islam yang menyatakan bahwa bunga bank adalah riba dan riba diharamkan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="background: white;">• Tidak memperkenankan berbagai bentuk kegiatan yang mengandung unsur</span></span><span style="background: white;"><br />
<span class="apple-style-span">spekulasi dan perjudian termasuk didalamnya aktivitas ekonomi yang diyakini akan</span><br />
<span class="apple-style-span">mendatangkan kerugian bagi masyarakat.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="background: white;">• Harta harus berputar (diniagakan) sehingga tidak boleh hanya berpusat pada</span></span><span style="background: white;"> <span class="apple-style-span">segelintir orang dan Allah sangat tidak menyukai orang yang menimbun harta</span> <span class="apple-style-span">sehingga tidak produktif dan oleh karenanya bagi mereka yang mempunyai harta</span> <span class="apple-style-span">yang tidak produktif akan dikenakan zakat yang lebih besar dibanding jika</span> <span class="apple-style-span">diproduktifkan. Hal ini juga dilandasi ajaran yang menyatakan bahwa kedudukan</span> <span class="apple-style-span">manusia dibumi sebagai khalifah yang menerima amanah dari Allah sebagai pemilik</span> <span class="apple-style-span">mutlak segala yang terkandung didalam bumi dan tugas manusia untuk</span> <span class="apple-style-span">menjadikannya sebesar-besar kemakmuran dan kesejahteraan manusia.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="background: white;">• Bekerja dan atau mencari nafkah adalah ibadah dan waJib dlakukan sehingga tidak</span></span><span style="background: white;"> <span class="apple-style-span">seorangpun tanpa bekerja – yang berarti siap menghadapi resiko – dapat</span> <span class="apple-style-span">memperoleh keuntungan atau manfaat(bandingkan dengan perolehan bunga bank</span> <span class="apple-style-span">dari deposito yang bersifat tetap dan hampir tanpa resiko).</span> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="background: white;">• Dalam berbagai bidang kehidupan termasuk dalam kegiatan ekonomi harus</span></span><span style="background: white;"><br />
<span class="apple-style-span">dilakukan secara transparan dan adil atas dasar suka sama suka tanpa paksaan</span><br />
<span class="apple-style-span">dari pihak manapun.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="background: white;">• Adanya kewajiban untuk melakukan pencatatan atas setiap transaksi khususnya</span></span><span style="background: white;"><br />
<span class="apple-style-span">yang tidak bersifat tunai dan adanya saksi yang bisa dipercaya (simetri dengan</span><br />
<span class="apple-style-span">profesi akuntansi dan notaris).</span> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="background: white;">• Zakat sebagai instrumen untuk pemenuhan kewajiban penyisihan harta yang</span></span><span style="background: white;"><br />
<span class="apple-style-span">merupakan hak orang lain yang memenuhi syarat untuk menerima, demikian juga</span><br />
<span class="apple-style-span">anjuran yang kuat untuk mengeluarkan infaq dan shodaqah sebagai manifestasi</span><br />
<span class="apple-style-span">dari pentingnya pemerataan kekayaan dan memerangi kemiskinan.</span> <span class="apple-style-span">Dari uraian ringkas diatas memberikan gambaran yang jelas tentang prinsip-prinsip dasar</span> <span class="apple-style-span">sistem ekonomi Islam dimana tidak hanya berhenti pada tataran konsep saja tetapi</span> <span class="apple-style-span">tersedia cukup banyak contoh-contoh kongkrit yang diajarkan oleh Rasul Allah, yang untuk</span><br />
<span class="apple-style-span">penyesuaiannya dengan kebutuhan saat sekarang cukup banyak ijtima’ yang dilakukan</span> <span class="apple-style-span">oleh para ahli fikih disamping pengembangan praktek operasional oleh para ekonom dan</span> <span class="apple-style-span">praktisi lembaga keuangan Islam. Sesuai sifatnya yang universal maka tuntunan Islam</span> <span class="apple-style-span">tersebut diyakini akan selalu relevan dengan kebutuhan zaman, dalam hal ini sebagai</span> <span class="apple-style-span">contoh adalah pengembangan lembaga keuangan Islam seperti perbankan dan asuransi.<o:p></o:p></span></span></div>
</div>
octadandyhttp://www.blogger.com/profile/06863771653239821777noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1252817087124236357.post-15017774187722066112013-07-30T07:10:00.000-07:002013-07-30T07:10:49.146-07:00AKUNTANSI SYARIAH ( BAB I AKUNTANSI)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-2WNtVDDTInM/UffJUACzbZI/AAAAAAAANQ0/b9prkaSMgIs/s1600/998429_599939560051012_1647250996_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-2WNtVDDTInM/UffJUACzbZI/AAAAAAAANQ0/b9prkaSMgIs/s320/998429_599939560051012_1647250996_n.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="background: white;"><br /></span>
<span style="background: white;">I. </span>PROSEDUR UMUM CAKUPAN PENGERTIAN AKUNTANSI<span style="background: white;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background: white;">Akutansi memiliki proses yang terdiri dari tahapan-tahapan untuk dapat menghasilkan laporan yang diinginkan dan dilakukan oleh akuntan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">1. Proses Mengklarifikasi Transaksi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span style="background: white;">Tahap yang awal ini adalah di mana dilakukan suatu pembagian transaksi suatu organisasi atau perusahaan ke dalam jenis-jenis tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.Contoh seperti membagi transaksi yang masuk ke dalam penjualan, pembelian, pengeluaran kas, penerimaan kas dan lain sebagainya ke dalam masing-masing bagian. Sedangkan untuk transaksi yang jumlahnya kecil dan jarang terjadi bisa sama-sama dimasukkan ke dalam jenis kategori yang sama yaitu transaksi rupa-rupa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">2. Proses Mencatat Dan Merangkum<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span style="background: white;">Setelah melakukan pengklarifikasian data selanjutnya adalah melakukan pencatatan. Masukkan transaksi yang ada ke dalam jurnal yang tepat sesuai urutan transaksi terjadi atau kejadiannya. sumber-sumber yang dapat dijadikan bukti adanya transaksi yaitu seperti kertas-kertas bisnis semacam bon, bill, nota, struk, sertifikat, dan lain sebagainya.Jurnal yang umumnya ada pada jurnal akuntasi yaitu seperti jurnal penjualan, jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas dan jurnal umum.Setelah transaksi dimasukkan ke dalam jurnal-jurnal yang ada, maka selanjutnya adalah memasukkan jurnal ke dalam buku besar secara berkala. Hasil pemindahan ke dalam buku besar tersebut akan terlihat dari rangkuman neraca percobaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="background: white;">3. Proses Menginterpretasikan Dan Melaporkan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span style="background: white;">Setelah kedua proses di atas dijalankan, maka proses yang terakhir adalah melakukan pembuatan kesimpulan dari kegiatan atau pekerjaan laporan keuangan sebelumnya. Segala hal yang berhubungan dengan keuangan perusahaan diungkapkan pada laporan keuangan tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span style="background: white;">Dari informasi laporan keuangan baik dalam bentuk laporan rugi laba, laporan modal dan neraca seseorang dapat mengetahui apa yang terjadi pada suatu perusahaan, apakah sudah sesuai dengan tujuan perusahaan dan informasi tersebut dapat menjadi acuan atau pedoman bagi manajemen untuk mengambil keputusan kebijakan pada organisasi perusahaan demi mencapai kondisi yang diinginkan.<o:p></o:p></span></div>
</div>
octadandyhttp://www.blogger.com/profile/06863771653239821777noreply@blogger.com0